Mohon tunggu...
Man Suparman
Man Suparman Mohon Tunggu... w -

Man Suparman . Email : mansuparman1959@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Cianjur, Ganti Bupati berarti Ganti Baju dan Ganti Tugu

28 Agustus 2017   07:30 Diperbarui: 28 Agustus 2017   18:18 6475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganti pimpinan, ganti menteri, ganti kebijakan. Itu yang terjadi ditubuh pemerintahan kita, tembus dari atas hingga ke bawah. Sama seperti tembusnya perilaku korup hingga pemerintahan terendah di akar rumput.

Ganti pimpinan ganti kebijakan, suka tidak suka, boleh dibilang sudah membudaya. Jika tidak, boleh jadi khawatir tidak dicatat atau tidak tercatat dalam sejarah, berbuat apa ketika memimpin. Ya, apa salahnya juga sih, jika memang untuk kebaikan dan kemaslahatan, bukan hanya sekadar untuk pencitraan dan berdampak mudarat.

Nah, di salah satu pemerintahan kabupaten yang namanya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, nampaknya dengan bupatinya yang baru bersimbol "Cianjur Jago" tak kalah tren juga dengan yang namanya ganti pimpinan ganti kebijakan.

Sebut saja penggantian beberapa tugu, dimulai dari digantinya "Tugu Lampu Sorot" di pertigaan Jalan Siliwangi, Jalan Siti Jenab, dekat Masjid Agung (Kaum) Cianjur, yang kemudian menimbulkan kontroversi karena pembangunannya sempat mengalami kesalahan teknis.

Kemudian penggantian "Tugu Keluarga Berencana" di pertigaan Jalan HOS. Cokroaminoto, Jalan Dr. Muwardi yang diganti dengan "Tugu Tauco" yang berbentuk tiga botol tauco nungging atau tumpah.

Tidak hanya itu, yakni penggantian "Tugu Ayam Pelung" di pertigaan Jalan Amalia Rubini, Jalan Yulius Usman yang diganti dengan "Tugu Lokomotif Kereta Api" yang juga banyak mengundang tanya masyarakat.

Dari sekan banyak tugu yang sudah diganti nampaknya masih ada dua atau tiga tugu yang belum diganti, yaitu tugu di pertigaan Jalan Siiwangi -- Jalan Adi Sucipta, tugu BRI di pertigaan Jalan Jalan Mangunsarkoro -- Jalan Adi Sucipta -- Jalan Aria Cikondang, dan Tugu Kacapi Suling di Jalan Raya Bandung. Mungkin nanti akan diganti pula, namun belum tahu akan diganti tugu apa lagi.

So'al ganti mengganti yang kini juga sedang berproses, yaitu penggantian baju batik seragam sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP), konon akan diganti dengan baju batik seragam "Cianjur Jago". Apakah penggantian baju batik ini, terkait dengan kebijakan bupati yang baru? Entahlah.

Yang jelas, sejumlah kepala sekolah dan orang tua murid SD dan SMP tentu saja banyak yang mengeluh dan mempertanyakannya. Ini seperti dikemukakan Abdillah, salah seorang orang tua murid di salah satu SMP negeri, "Ganti baju batik seragam sekolah, ujung-ujungnya nanti 'kan orang tua murid terpaksa harus membeli baju batik Cianjur Jago," ucapnya.

Di sekolah tempat anaknya sekolah, pihak sekolah sudah mengingatkan kepada para murid, baju batik sekolah dan baju batik Cianjur yang selama ini dipergunakan akan diganti dengan baju batik yang baru, yaitu baju batik "Cianjur Jago".

Hingga saat ini, seragam untuk SMP sudah begitu banyak yang harus dipakai terdiri dari seragam putih biru, seragam sekolah khusus, batik sekolah rok biru, batik Cianjur rok putih, baju pramuka, ditambah baju olahraga.

Sedangkan untuk SD, seragam yang sudah ada, yaitu baju putih rok merah, batik Cianjur, seragam adat daerah (hitam-hitam), seragam busana muslim, seragam Pramuka. Sekarang harus ditambah lagi dengan baju batik "Cianjur Jago".

Jika baju batik seragam sekolah harus ditambah dengan batik "Cianjur Jago" semakin memberatkan orang tua murid, kecuali jika baju batik "Cianjur Jago"-nya digratiskan atau tidak jadi ajang bisnis aji mungpung.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) Kabupaten Cianjur, H. Cecep Sobandi, membantah akan adanya penggantian baju batik seragam sekolah dan seragam baju batik Cianjur.

"Tidak, tidak akan diganti, tetapi ada pihak yang menawarkan baju batik 'Cianjur Jago' kepada sekolah-sekolah. Jika sekolah tertarik silakan, jika tidak, tidak apa-apa. Saya tidak merekomendasikan untuk membelinya," ujarnya.

Baju batik "Cianjur Jago" selain diproduksi untuk pelajar SD dan SMP, konon diproduksi juga untuk pegawai negeri, ibu-ibu pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), menggantikan baju batik yang lama. Ganti pimpinan, ganti kebijakan. Ya, begitulah, barangkali!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun