Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kelemahan yang Sempurna

12 September 2023   23:25 Diperbarui: 12 September 2023   23:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

KEKUATAN DALAM KERAPUHAN

"Engkau memberiku kehormatan dengan memberikanku sebutan.[] Engkau yang pertama ku kenal sebelum aku mengenal sesuatu,[] aku menyaksikan tanpa indra begitu kuatnya perjanjian itu ; segala yang dikenal dengan indra bersifat rapuh dan yang di indrai pasti sirna karena suatu identitas akan selalu berimplikasi pada dirinya sendiri maka apapun yang duduk pada kelemahan lemah pula akibatnya."

Kemudian engkau luruhkan aku dari secawan tinta di ujung pena yang sama sekali bisu. Tidak ada cara lain selain duduk diatas singgasana inderawi ketika mana belakangan diketahui tongkat sulaiman dimakan segerombolan rayap yang membuatnya tersungkur jatuh ke tanah, setelah sebelumnya mereka disibukan dengan aktivitasnya barulah mereka sadar kalau selama ini mereka melihat dengan mata yang sebenarnya buta.

Bagaimana kujelaskan cinta yang agung ini? Aku tidak peduli bagaimana rupamu karena aku melihatmu dengan mata yang sebenarnya buta, aku tidak peduli apa yang dikatakan orang tentangmu karena aku mendengar dengan telinga yang sebenarnya tuli, aku tidak hiraukan engkau memanggilku dengan belaian lembut atau kau seret aku dengan rantai ujian bala karena sejak dulu aku merasakan dengan kulit yang sebenarnya mati rasa.

Bagaimana harus kujelaskan cinta seagung itu, mungkinkah orang buta menggambarkan sesuatu kepada orang buta tuli.

Baca juga: Sang Pemabuk

by
Abdurahman As sani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cinta yang Merdeka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun