Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hening

29 Desember 2022   14:38 Diperbarui: 29 Desember 2022   14:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Bukan tangis atau gelak tawa yang menjadi sumber kesenangan atau penderitaan melainkan cinta yang kau tambatkan kepada selain Allah."
'Benih yang di kungkum selama 40 musim' di alam keniskalaan tidak akan cocok ditanam dalam cangkang kefanaan atau deritalah tebusannya.
cinta semu yang jamak kita fahami di dunia ini hanyalah fatamorgana dari panasnya cinta yang meronta untuk di mengerti.

Hey...
tidakah kau dengar 'nun jauh di hatimu' setiap saat ia elu elukan nama kekasihnya, terbang dari timur kebarat melintasi setiap fenomena dan segala suasana. Tidakah engkau mengerti nestapa semacam ini..?

duhaiii kasihku...
"sepertinya saya bukanlah saya yang kemarin ; dahulu cinta mudah dimengerti tapi kini saya memerlukan keheningan yang dalam."

by

Abdurohman Sani

Baca juga: Cintaku Apa Adanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun