Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulu Merak yang Ternoda

16 Desember 2022   13:28 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


"Seumpama di atas altar putih dan sehelai bulu merak yang ternoda hitamnya tinta, aku menari bagai sang legenda Rumi, Dalam keramaian aku menyelinap lewat retorika perdebatan Hamid Ahmad, namun dalam keheningan kelu bisu melekat di lidahku."
Duhai Dzat yang menguasaiku bagaimana aku mengakrabimu?
"Aku tahu betapa bodoh dan hinanya aku, yang tidak seumpama eloknya putra Yaqub mentafsir mimpi, tidak seperkasa putra Imran yang menelan bara api, tetapi kumohon demi 'lauh-lauh rahasia cintamu yang berkilauan itu', jadikan aku sebutir diantara jutaan debu ceria di bawah sandal Al Mustafa."

by

Abdurohman Sani

Baca juga: Makna

Baca juga: Ambang Batas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun