Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Solidaritas Ala Keong

2 Agustus 2010   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_212867" align="aligncenter" width="480" caption="Keong Keramik yang tidak beracun ©Mamak Ketol™"][/caption] Sinta si Keong Keramik dan Jojo si Keong Kristal berjalan perlahan menuju perhelatan nuju bulan Mamak Ketol ber-Kompasiana. Acara yang digelar selama 100 menit itu dihadiri oleh masyarakat Negara Ketol yang sudah menjawab dan mengkonfirmasi undangan RSVP (Répondez s'il vous plaît = mohon dijawab) itu. Para undangan yang hadir terdiri dari pelbagai suku Maya. Mereka bergerombol dan bercengkerama dengan sesamanya. Persis seperti peribahasa yang berbunyi: Birds of a feather flock together (Burung yang memiliki bulu sejenis cenderung berkumpul dan ngerumpi dengan sesamanya). Sebagai orang dalam, tentu saja selain sudah berteman lama, Sinta dan Jojo masih sama-sama keluarga keong, hanya beda kelas. Sinta diangkat dan diboyong Mamak Ketol ketika pindahan ke tempat kost baru. Keong Keramik itu sebenarnya milik teman kost Mamak Ketol, dan ditinggalkan begitu saja pada saat asrama harus dikosongkan. Sementara Keong Kristal dibeli Mamak Ketol ketika ada pasar dadakan di salah satu pusat perbelanjaan. [caption id="attachment_212869" align="aligncenter" width="480" caption="Jojo si Keong Kristal ©Mamak Ketol™"][/caption] Pesta kebun nuju bulan dimeriahkan dengan berbagai macam acara. Salah satunya adalah Kontes Lip-sync Keong Racun. Ada 100 peserta dari berbagai suku yang turut berpartisipasi. Masuk dalam top 7 (karena nuju bulan) adalah Suku Monyet, Suku Sakura, Suku Kamboja, Suku Ular Sontak, Suku Jangkar, Suku Keong dan Suku Rumput. Pemenang dari ketujuh finalis ini akan ditentukan melalui voting via SMS yang dibuka selama 7 hari. Meskipun hidup dan bekerja dalam lingkungan kerajaan, tak berarti Sinta dan Jojo mendapat perlakuan khusus dalam ajang lomba ini. Sinta dan Jojo yang tidak paham dengan RSVP itu baru mau mendaftar setelah registrasi dinyatakan ditutup. Memang sudah dasarnya keong yang terkenal dengan a snail's pace yang super lelet. Ketika diwawancarai oleh media infotainment dan ditanyakan tentang jagoannya, Mamak Ketol yang sudah ditahbiskan oleh Kapitan Joe sebagai MAMAK JUJUL itu menyebutkan bahwa dia menjagokan Monyet and the gang, dengan alasan solidaritas keluarga. Selain mewawancarai Mamak Ketol, para citizen reporter pun sibuk meminta pendapat dari keluarga-keluarga yang masuk dalam 7 besar. Hampir semua memberikan dukungan dengan alasan “solidaritas” kebersamaan, persaudaraan, silahturahmi, dan sharing-connecting. Sebagai penonton, Sinta dan Jojo memperhatikan semua detik-detik hajatan, termasuk serbuan wartawan “gossip” serta jawaban para supporter yang lebih menekankan rasa solidaritas dalam dukungan suaranya. Mereka berdua kemudian mojok dan membahas isu solidaritas itu. “Elo dukung siape?” tanya Sinta. “Gue ngefans banget ama si pendatang baru si Jangkar. Lip-sync nya begitu pas dan goyangnya itu sangat orisinil. Doi sangat populer dan oleh para fans fanatiknya dia sampai dijuluki Dewa Jangkar. Dan satu hal lagi ekspresi wajahnya dapet banget. Loe sendiri, ngejagoin siape?” tanya Jojo. “Hm … klo gue sih … berharap Sarimin and the gang yang jadi pemenangnya. Menurut gue, desahan dan bibirnya Sarimin kagak ade duenye. Seksi abis dah! Apelagi ekornya bisa dikibas-kibaskan dan patah-patah gitu. Erotis tapi sekaligus menghibur. Lagian Sarimin kan sudah kita anggap sebagai motivator senior yang mumpuni di Negara Ketol ini. Semestinya loe juga ngedukung Sarimin,” jawab Sinta. “Jujur gue terhibur banget dengan goyang ekornya si Sarimin. Tapi menurut gue, sentimen terhadap siapa Sarimin sebenernya nggak perlu dijadikan alasan untuk memilih dia. Gue tuh inget kata-kata Eugene V. Debs, Solidarity is not a matter of sentiment but a fact, cold and impassive as the granite foundations of a skyscraper. If the basic elements, identity of interest, clarity of vision, honesty of intent, and oneness of purpose, or any of these is lacking, all sentimental pleas for solidarity, and all other efforts to achieve it will be barren of results. [caption id="attachment_212871" align="alignright" width="360" caption="Refleksi ©Mamak Ketol™"][/caption] “Apaan tuh artinya?” Tanya Sinta. “Maksudnya, untuk apa kita menunjukkan solidaritas kita apabila hal-hal mendasar seperti unsur ketertarikan, kejelasan visi, kejujuran dan kesatuan tujuan tidak terpenuhi. Solidaritas itu bukan masalah sentimen tapi menyangkut masalah fakta. Fakta yang dalam konteks Kontes Lip-sync ini tentunya harus kita pertimbangkan sesuai dengan keadaan di lapangan, bukan hanya karena ngefans yang membabi-buta,” jawab Jojo. “Bagaimanapun kecenderungan di Negara Ketol ini gampang ditebak. Pendatang baru dianggap anak bawang, terlepas dari latar belakang pendidikan, pengalaman dan sepak-terjangnya dalam dunia maya. Masyarakat kita lebih mengidolakan etos kerja. Persis seperti kata Wole Soyinka - The hand that dips into the bottom of the pot will eat the biggest snail - artinya hanya orang yang mau bekerja keras dan berkotor-kotor-ria dengan memasukkan tangannya sampai ke dasar pot lah yang akan memperoleh keong besar." “Tapi yang namanya voting, ya … kadang emang ngga selalu mempertimbangkan kualitas kan, cuy? So … tanpa riset atau survei, sangatlah logis dan sudah crystal clear apabila yang terpopuler itu bukanlah yang terbaik. Populer dan baik adalah dua kata sifat yang beda tebal,” jawab Jojo agak sewot. "Gue paham maksud loe dan setiap penduduk Negara Ketol ini berhak memilih dengan azas bebas dan rahasia. Tapi ... ada nilai kebenaran yang fundamental yang perlu difikirkan dan ada baiknya diaplikasikan. John Quincy Adams bilang Always vote for principle, though you may vote alone, and you may cherish the sweetest reflection that your vote is never lost. Vote-lah berdasarkan hal-hal yang prinsipil. Mungkin suara kita tak ada pengikutnya, tapi ada kebahagiaan tersendiri karena sesungguhnya suara kita itu tak akan pernah sirna". "Sesungguhnya, Negara Ketol ini, dunia Ketol nan maya ini adalah milik kita bersama, solidaritas ala sukuisme atau berdasarkan sentimen maya udah basi, deh. Si Bobby Seale tuh pernah ngomong gini - You don't fight racism with racism, the best way to fight racism is with solidarity". "Loe tuh yeee ... kebanyakan teori. Tiap hari ngomong ampe berbusa-busa. Ide sih berlian, tapi faktanya cuma kristal doang. Wakakak deh. Kebersamaan yang loe gadang-gadangkan itu tak ubahnya seperti keong madu. Manis sekejap. John Trapp aje gregetan. Dia ampe ngomong ke gue, Unity without verity is no better than conspiracy - Kebersamaan atau persatuan tanpa kebenaran yang hakiki tuh namanye konspirasi. Makan tuh konspirasi loe!" Baik Jojo dan Sinta terdiam beberapa lama. Masing-masing ngumpet dalam rumah masing-masing. Dari arah Taman Ketol sayup-sayup terdengar lagu Keong Racun ... . Sorry sorry sorry jack Jangan remehkan aku Sorry sorry sorry bang Ku bukan cewek murahan ♥ Hari ini genap 7 bulan Mamak Ketol ber-Kompasiana! ♥ ♥♥ Tulisan berkaitan dengan ultah dapat dibaca di tulisan dengan tag UltahKetol ♥♥

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun