Helai kelopakmu biasanya enam jumlahnya Ada juga yang berkelopak empat Umumnya engkau berwarna merah darah Namun kadang engkaupun berbaju kuning, merah muda, jingga dan putih pucat [caption id="attachment_103798" align="aligncenter" width="680" caption="Poppy Merah ©Mamak Ketol™"][/caption] Engkau dipakai untuk mewarnai pakaian dan makanan Engkau hadir dalam secangkir teh untuk diseruput Mencerahkan, membuai, menghangatkan serta menghanyutkan Sulingan airmu dapat menyegarkan kulit dan mencegah keriput Kaummu ada mengandung opium Diramu sebagai obat penenang Bijimu dipakai sebagai bumbu masak yang kampiun Menggoreng dengan minyakmu amatlah senang Engkau adalah simbol tidur semu Engkau menidurkan karena efek opium dari sarimu Engkau pun dipakai sebagai lambang kematian Dihadirkan sebagai karangan bunga di makam pahlawan [caption id="attachment_103793" align="aligncenter" width="480" caption="Karangan bunga Poppy di monumen pahlawan ©Mamak Ketol™"][/caption] Dalam mitologi Yunani, kehidupan setelah kematian diasosiasikan dalam wujudmu Perang Dunia I dan peristiwa Flanders dilambangkan dalam sosokmu Termasuk pada hari ANZAC tanggal 25 April di Selandia Baru Dan Hari Pahlawan atau Poppy Day tanggal 11 November di Inggris itu Di Cina engkau melambangkan kesetiaan Lady Yee yang menikah dengan ksatria Lady Yee setia mendampingi kemanapun Hsiang Yu, suaminya, berlaga Ketika akhirnya Lady Yee memilih bunuh diri menyusul suaminya Serumpun poppy tumbuh di atas pusaranya
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Engkau adalah poppy revolusi Pesona keanggunan seroja dan harum melati Kebayamu abadi Menjadi simbol emansipasi [caption id="attachment_103795" align="aligncenter" width="480" caption="Kartini-Kartini Revolusi ©Mamak Ketol™"][/caption] Kebaya yang sudah menjadi tradisi Bisa muncul dengan kemben dan kutubaru yang seksi Teringat Ibu Tien dan Waljinah “si Walang Kekek” Adakah mereka membuat kita termehek-mehek? Engkau adalah poppy dee Dibicarakan karena penampilanmu yang seksi Anggun berwibawa berkendara dengan ferari Yang tak dibeli dari uang sendiri Poppy si mantan peragawati Membius lelaki yang masih beristri Berpolemik mengenai harta gono-gini Meskipun suami dan istri yang hakiki belum tertidur dan pergi Poppy yang sempat disudutkan Ketika “surat wasiat” diperdebatkan Baru mereda ketika sang pria tercinta, angkat bicara Bahwa pasangannya tidak memburu hartanya Poppy-poppy yang heroik dan memabukkan telah memberi warna Bahwa “emansipasi” kadang dipandang dan diterapkan dengan cara berbeda Tulisan Kartini sebelumnya: Kartini Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H