[caption id="attachment_119383" align="aligncenter" width="680" caption="Iklan Serum (1) dan Iklan Indosat (2) yang berhasil ditangkal ©Mamak Ketol™"][/caption]
Sumber screenshot: SAK: Bulumu, Asetmu!
Apa sesungguhnya yang Kompasianer takutkan dari iklan? Jenis iklannya kah? Seperti iklan rokok? Atau "estetikanya"? Mungkin Kompasianer bisa mentolelir iklan di halaman depam (home), atau di pojok bawah seperti iklan Jakarta Fair Kemayoran, dan iklan SITTI yang "rapi" tampil di bawah setiap tulisan? Benarkah posisi iklan yang menempel "seenaknya" di tulisan Kompasianer yang sungguh-sungguh mengganggu atau memperlambat waktu berselancar tiap-tiap Kompasianer? Atau ada sebab-sebab lain? ;) Kalau sekedar menangkal iklan di tulisan masing-masing, Kompasianer dapat menggunakan AdBlock Plus seperti misalnya dari Firefox yang dapat diunggah di SINI. Ikuti petunjuknya dengan cermat. Dengan memasang filter iklan ini, Kompasianer bisa menangkal iklan apa saja, tak hanya yang ada di tulisan sendiri, tapi juga iklan yang ada di halaman utama. Selamat mencoba. Catatan: 1. Silahkan ikuti diskusi di tulisan Kompasianer Ildaf Oke yang berjudul Inilah Alasan Tak Ikut Menghujat Iklan Kompasiana. 2. Mamak Ketol tidak menerima sepeserpun dari Firefox/Mozilla, hanya ingin berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H