Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Demo Kerak Telor di HUT Jakarta

22 Juni 2011   00:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:18 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_118072" align="aligncenter" width="640" caption="Kerak Telor di HUT Jakarta ©Mamak Ketol™"][/caption]

Gambarku hadir di Kompasiana ini Khusus untuk hari ini Hari lahirnya ibukota negara kami Tanggal 22 Juni

Hari masih pagi Ketika aku tiba di sini Hari indah yang dinanti Cerah bersinarkan mentari

Di dalam tenda terbuka berwarna putih Aku siap melayani Para pembeli Dengan senang hati

Jam menunjukkan pukul sebelas pagi Ketika hujan menampakkan diri Seorang wanita berlari Menumpang berteduh di tenda kanopi ini Dari tenda sebelah terdengar seseorang memperbincangkan hujan yang tiba-tiba datang. “Gimana sih pawangnya, salah lempar celana dalam, kali.” Pernyataan ini disambut dengan tertawa riuh beberapa pegunjung yang sedah berteduh Wanita muda tadi hanya tersenyum simpul. “Boleh saya foto?” dia bertanya kepadaku. Aku tersipu malu. Sebelum menjawab “boleh”, aku melirik dan menggoda temanku yang berjualan Selendang Mayang dan berkata: “Foto dia aja.” “Oh ini toh yang namanya Kerak Telor”, katanya sambil memandangi dan memotret bahan-bahan makanan yang ada di pikulanku. Selesai mengambil beberapa gambar, sambil menunggu hujan reda, perempuan itu pun duduk di salah satu kursi plastik yang ada. Entah apa yang ada dipikirannya.

***♥♥♥♥***

[caption id="attachment_117992" align="aligncenter" width="480" caption="Bahan-bahan pembuatan Kerak Telor ©Mamak Ketol™"][/caption] Aku belum  pernah mencicipi Kerak Telor. Bahkan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri pun tak pernah. Aku pun tak berniat untuk mencobanya ketika aku melihatnya pertama kali. Namun, pada kesempatan langka itu, aku ingin sekali melihat si Abang beraksi memasaknya. Sempat terbersit dipikiranku untuk memesan dan membawanya pulang. Keberuntungan ada dipihakku. Tiba-tiba saja seorang remaja putri datang dan memesan satu porsi. Kesempatan itu aku gunakan untuk memotret proses pembuatan Kerak Telor. Kerak Telor adalah masakan asli Betawi yang tampilannya mirip dengan dadar telur. Hanya saja dilengkapi dengan campuran ketan; dibumbui kencur, jahe, merica, gula pasir, garam, cabe merah; serta ditaburi dengan ebi, bawang goreng, dan serundeng. Pada zaman Kolonial Belanda, Kerak Telor hanya tersaji di pesta-pesta orang Belanda dan masyarakat Betawi yang kaya. Berdasarkan sejarahnya, pada saat itu kualitas beras ketan sangat jelek. Timbul ide untuk membuat ketan sebagai alternatif pangan yang layak dan lezat dimakan dengan menambahkan bahan-bahan tertentu. Meskipun kelihatan “berat”, kini Kerak Telor disantap sebagai camilan rakyat. Makanan khas Betawi ini masih dapat ditemui di lokasi-lokasi tertentu seperti di kawasan Kota Tua. Selain itu Kerak Telor merupakan dagangan yang wajib hadir pada perayaan HUT Jakarta. Ingin tahu bagaimana cara membuatnya? Kita simak demonya, yuk!

***♥♥♥♥***

[caption id="attachment_117997" align="aligncenter" width="480" caption="Telur dipecahkan di atas ketan ©Mamak Ketol™"][/caption] Setelah memasukkan sejumput beras ketan ke dalam kuali yang tidak diberi minyak setetespun, dengan cekatan penjual Kerak Telor itu memecahkan telur di atas ketan. (Telur yang biasa dipakai adalah telur ayam atau telur bebek, tergantung pesanan.) [caption id="attachment_118000" align="aligncenter" width="480" caption="Kerak Telor setelah dibumbui ©Mamak Ketol™"][/caption] Setelah mengaduk telur dan ketan hingga tercampur, bumbu-bumbu seperti kencur, jahe, merica, cabe merah serta perasa seperti gula pasir dan garam pun dimasukkan ke dalam kuali. [caption id="attachment_118001" align="aligncenter" width="480" caption="Dimasak terbalik ©Mamak Ketol™"][/caption] Karena dimasak tanpa minyak sedikitpun, adonan Kerak Telor ini melekat di dasar kuali dan membentuk kerak. Agar bagian atas dari adonan Kerak Telor ini matang, si Abang membalikkan dan menelungkupkan Kerak Telor berikut kualinya dan membakarnya langsung di atas anglo. [caption id="attachment_118003" align="aligncenter" width="480" caption="Ditaburi serundeng dkk ©Mamak Ketol™"][/caption] Ketika bagian atasnya sudah kering, kuali dibalikkan kembali. Setelah matang, Kerak Telor kemudian ditaburi dengan serundeng, bawang goreng dan ebi yang sudah dihaluskan.

Selamat Menikmati Kerak Telor di HUT Jakarta yang ke 484.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun