Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Operasi Malinda: Tak Ada Silikon yang Tak Retak

14 Juni 2011   15:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:31 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Indah dan Damai yang disingkat “Malinda” adalah kata sandi untuk acara Malam Paguyupan Ngakak Bareng yang diselenggarakan oleh masyarakat di Desa Ketol malam ini Rabu 14 Juni. Tujuannya tak lain dan tak bukan hanya untuk ngakak GRATIS sambil mengkampanyekan bahwa Damai itu Indah. [caption id="attachment_116544" align="aligncenter" width="628" caption="Tak ada silikon yang tak retak ©Mamak Ketol™"][/caption] Sejak berkelebatnya iklan di Koran Si Ana, penduduk yang mata pencahariannya berburu ini mulai kebakaran jenglot (ya jenglot). Pemred Koran Si Ana dianggap sudah kaya dan dapat pemasukan besar dari iklan-iklan tersebut. Sementara kue iklan tersebut belum bisa dinikmati semua. Semoga saja kedepannya ikan-ikan segar yang belum terkontaminasi bisa disimpan dalam FREEZER dan dapat menangguk iklan yang lebih besar, sehingga semakin banyak pemburu rupiah yang terverifikasi. Sebenarnya, ada upaya Si Ana untuk bagi-bagi hadiah. Namun, karena jumlah hadiahnya, untuk sementara, terbatas, maka diadakanlah beberapa kali sayembara. Nahasnya, pemenangnya kok … sepertinya newbie semua? Para warga pun mulai berspekulasi dan mengumandangkan opininya: “Penulis senior ternyata tidak “berkualitas””; “Iiih kok tulisan pemenangnya hasil kopas?”; “Duh … tata bahasanya kok gitu?”; “Yaaaa … banyak misspelled dan missused nya.” Etc. etc. (Heran deh “iklas” itu beda loh dengan “nrimo”. Tapi … sah-sah aja kok untuk mengutarakan pendapat.) Para pemburu Ikan Ipad, Ikan HL dan Ikan TER-TER tersebut hampir setiap hari menyetor hasil buruan mereka yang katanya-katanya dilakukan dengan “hati” dan “Mas Iklas” itu sudah mengorbankan nadi pulsa jantung mereka demi menduduki posisi HL selama 14 hari! Lebih dari satu orang saling berkolaborasi dan meskipun kekuatan berburu sudah begitu terorganisir dengan baik, mantap dan nyaris sempurna, hasilnya sama saja. Target tidak tercapai dan tuntutan untuk mendapatkan HL dan TER-TER pun direngeki sampai bertahun-tahun. Sampai akhirnya … ketika dedek fixi diprediksi lahir dalam hitungan bulan. Apalagi ya kira-kira rengekannya? Mungkin … “Fiksi seperti itu kok TERsukai?” atau “Dongeng daur ulang tersebut kok TERbagus?” Hehehe … selamat ber-sharing-connecting deh buat fiksiwan dan fiksiwati (klo Mamak Ketol sih "fiksinetral"). Sesungguhnya sejak dikumandangkan slogan “Sharing-Connecting”, warga Desa Ketol hidup dengan “indah dan damai”. Adalah si E-dol (baca: Idol) yang mentahbiskan dirinya sebagai warga pencinta damai yang … KONON … kerap menyebarkan virus damai. Selain cinta damai, E-dol adalah sosok pemuda yang humoris, meskipun joke yang dilontarkannya terkadang hasil pengulangan humor-humor jadul yang ngga kreatip. Pada puncak acara, panitia yang bekerja sama dengan Koran Si Ana mengumumkan nama-nama pemenang Ikan HL. E-dol termasuk yang beruntung dan berhak memperoleh pulsa dan data internet yang tidak terbatas selama setahun penuh. E-dol tampak sangat girang bukan kepalang. Dia pun berguling-guling dan ngakak-ria tak habis-habisnya. “Loh kok tulisan kamu pake password Malinda, nomor urut kamu berapa?” Tiba-tiba seorang pengunjung di acara Malinda itu tiba-tiba nyeletuk. “Eh, ngga tau ya … ngga punya nomor pendaftaran, tapi saya kenal dengan panitia penyelenggara yang nama onlinenya Skuter.” Dengan tergagap si E-dol menjawab dengan naifnya. Palu sudah diketuk dan E-dol tetap berhak atas hadiahnya. Entah apa yang terjadi dibalik layar … yang pasti tulisan tak bernomor urut itu … tiba-tiba saja raib. Bukankah siapapun boleh "meng-copas" tag apa saja seperti yang pernah disentil pada Hari April Mop tahun lalu? Insiden “kecil” itu tidak mengurangi makna kebersamaan di malam Operasi Malinda. Setiap individu yang hadir paham bahwa tak ada silikon yang tak retak. Mengkritisi kinerja seseorang memang gampang, namun secara tak sadar ketika kita terjebak dalam situasi dan posisi yang sama, ternyata kinerja kita jauh lebih "buruk".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun