[caption id="attachment_80449" align="aligncenter" width="480" caption="Singing Cherry ©Mamak Ketol"][/caption] “Ini Budi. Budi bermain bola.” Masih ingat iklan operator selular dengan 6 pemain MU sebagai bintangnya? Promosi kartu telepon Three ini ditayangkan menjelang rencana MU bertandang dan bertanding di Indonesia. Namun, karena terjadi ledakan bom di hotel yang sudah mereka booking, kunjungan MU ke Jakarta pun dibatalkan. Persaingan antar layanan telekomunikasi begitu ketat, di televisi kita sering melihat betapa seringnya penyelia layanan telepon memperbaharui iklan mereka. Bintang iklannya dipilih yang mempunyai nilai jual tinggi. Bahkan ada juga bintang iklan promosi X yang “disabotase” oleh operator Y, seperti yang ditulis Otoko Mae mengenai perang iklan antara XL dan Telkomsel. Betapa buruknya pun acara televisi nasional, riset membuktikan bahwa menonton TV merupakan kegiatan kebanyakan masyarakat dalam mengisi waktu luangnya. Fakta ini disinyalir membuat televisi menjadi tempat untuk mempromosikan produk. Di Amerika saja, dimana Internet sudah semakin populer, televisi tetap merupakan sarana untuk menghabiskan waktu. Di negara Paman Sam ini, populasi penduduknya menghabiskan lebih dari 4½ jam setiap harinya untuk menonton TV. Iklan di televisi dianggap dapat menjangkau segala lapisan masyarakat dan jelas-jelas bertujuan untuk mempengaruhi pola belanja konsumen. Iklan yang efektif adalah iklan yang skripnya bagus dan menekankan tawaran yang menggiurkan. Dibanding media lainnya, televisi merupakan media yang paling ampuh, karena melibatkan gambar bergerak dan suara pada saat yang bersamaan. Meskipun meng-update iklan di TV cenderung lebih mahal dibanding iklan di media cetak, hal ini tidak menghalangi operator telepon genggam untuk memperbaharui iklannya secara berkala. Jingle iklan dan slogan menarik turut mendongkrak popularitas suatu produk yang terkadang melekat dengan barang tertentu, seperti iklan XL dengan “nyambung terus”. Tak jarang agen iklan menggunakan humor atau lagu yang sudah populer. Kadang- kadang humor yang diselipkan sangat tidak masuk akal seperti iklan Axis yang menurut kompasianer Philip Ayus "menjijikkan". Namun, terlepas apakah kampanyenya benar-benar lucu atau konyol, yang pasti penonton akan mengingat iklan tersebut. Bagaimana pendapat Kompasianer? Apakah ada iklan sejenis di negara lain yang menjengkelkan atau yang terkesan? Bagaimana dengan iklan operator selular favorite Mamak Ketol? Berikut ini ada iklan jaringan "three". Iklan yang dikenal dengan Singing Cherry ini menampilkan buah ceri yang menyanyikan lagu If You Leave Me Now dari Peter Cetera/Chicago. Selamat menikmati dan silahkan sebutkan menit atau detik yang paling disukai.
Sumber: nathanpreece @Youtube Referensi: Wikipedia dan Television Advertising.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H