Mohon tunggu...
GOOD THINGS
GOOD THINGS Mohon Tunggu... -

♥ Mamak Ketol ♥ PEREMPUAN bersarung yang suka gonta-ganti nama sesuai judul tulisan terbaru ♥ "Nothing shows a man's character more than what he laughs at."(Goethe) ♥

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Main Jenga, Yuk!

9 Juli 2010   10:45 Diperbarui: 4 April 2017   17:29 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_189481" align="aligncenter" width="480" caption="Main yuk! ©Mamak Ketol™"][/caption]

Jenga adalah suatu permainan santai yang memerlukan keahlian mental dan fisik. Jenga dijual di beberapa negara dengan nama yang berbeda-beda, antara lain: Balance Tower, Cae – Cae, Family Stack 'em, Huojuva torni, Jinga, Klodsmajor, Plock Bygg & Ras!, Tenka, Tilt!, Timba!, Timber, Torremoto, Wackelturm, Tower, Tower Up, Tumble, Tumble Tower dan Mini Tumble (seperti koleksi Mamak Ketol).

[caption id="attachment_189486" align="alignleft" width="160" caption="Leslie Ann Scott"][/caption]

Leslie Ann Scott lah yang pertama kali merintis permainan Jenga. Scott adalah seorang desainer permainan kayu (game board) dan pendiri Oxford Games Ltd. Pada awal tahun 1970-an, bersama dengan keluarganya Scott sudah bermain Jenga dengan menggunakan balok-balok kayu yang dibelinya di pusat penggergajian kayu di Takoradi, Ghana.

Scott yang berkewarganegaraan Inggris ini lahir di Dar es Salaam, Tanzania – Afrika Timur dan dibesarkan di Kenya serta Ghana. Scott yang fasih berbahasa Swahili ini sekarang menetap di Oxford. Scott pernah mengecap pendidikan di sekolah militer Amerika di Freetown, Sierra Leone. Meskipun Scott pernah menjadi mahasiswa di sebuah college di Oxford, dia tak pernah menggengam ijazah. Scott memilih dropped out dan memutuskan untuk bekerja di Intel Corporation. Tahun 1982 Scott berhenti bekerja dan dengan berbekal pengalaman di bidang marketing di perusahaan electronic berbasis di California inilah Scott kemudian merintis bisnisnya sendiri dengan memasarkan Jenga.

Sumber foto: About.com.

Pada tahun 1983, Leslie Scott Associates berhasil memasarkan game ini di London Toy Fair. Satu pencapaian yang luar biasa yang diraihnya di tengah-tengah bisnis mainan yang didominasi oleh pria. Setahun kemudian, Scott memberikan hak ekslusif kepada Amerika dan Kanada melalui Robert Grebler, seorang pengusaha asal California yang merupakan abang dari sahabat karib Scott. Tindakan yang disesalkannya di kemudian hari, mengingat Jenga kini menjadi “the second best-selling game in the world!” Tercatat sudah 50 juta permainan Jenga yang terjual di seantero jagad.

Tiga tahun kemudian (1986) Jenga diluncurkan lagi di Toronto Toy Fair, dimana penjualan Jenga setelah bergabung dengan agen di Kanada semakin meningkat. Setiap tahun penjualan dan distribusi Jenga semakin meningkat. Sekarang lisensi Jenga dipegang oleh Hasbro.

[caption id="attachment_189490" align="aligncenter" width="500" caption="Mini Tumble ©Mamak Ketol™"][/caption]

Jenga berasal dari kata kujengka yang dalam bahasa Swahili berarti “membangun”. Permainan membangun “tower” ini dimulai dengan menyusun 54 balok-balok yang terbuat dari kayu yang sama ukurannya. Balok-balok kayu disusun rapi dengan meletakkan tiga balok secara bertahap. Setiap lapis balok ditimpa dengan tiga balok lagi, akan tetapi penempatannya haruslah selang-seling. Susunan balok ini akan membentuk satu bangunan awal yang terdiri dari 18 tingkat dengan 3 balok untuk tiap lapisannya. Permainan yang sesuai untuk anak berusia 5 tahun ke atas ini idealnya dilakukan minimal oleh dua orang.

Klip permainan Jenga (Sumber: fabibee You Tube)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun