Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Nabi Sulaiman A.S dan Ratu Balqis

31 Juli 2022   08:40 Diperbarui: 31 Juli 2022   09:16 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Nabi Sulaiman A.S dan Ratu Balqis

Oleh Maryati

 Ratu Balqis dari negeri Saba merasa heran menerima surat dari Nabi Sulaiman. Setelah membacanya, Ia segera mengumpulkan para penasehat kerajaann. Namun mereka menolak agar jangan menyerah padanya. Karena mereka merasa memiliki kekuatan untuk berperang.

Ratu Balqis ternyata tidak memilih perang. Ia beranggapan bahwa Nabi Sulaiman mungkin iri padanya sehingga Nabi Sulaiman ingin menyerangnya.

Sang Ratu memutuskan untuk mengirimkan sejumlah hadiah kepada Nabi berupa ratusan kepingan emas dan permata yang dibungkus dengan kain sutra.

Utusan Ratu Balqis sampai di istana Nabi Sulaiman. Mereka merasa heran dan takjub dengan kemegahan istana nabi Sulaiman dibanding sang ratu. Banyaknya pasukan perang,  baik dari bangsa manusia, jin dan hewan. Hadiah pun ditolak oleh Sulaiman.

Ratu Balqis terpesona mendengar cerita dari pasukannya. Dia datang untuk melihat sendiri Ditemani beberapa pengawal menuju kerajaan nabi Sulaiman. Sulaiman memerintah Jin supaya memindahkan singgasana ratu Balqis ke kerajaannya.

 Ratu Balqis merasa heran kenapa singgasananya berada ditempat Sulaiman. Lalu dia menuju ke sebuah ruang yg dinding-dinding dan lantainya terbuat dari kaca. Ia sempat mengira bahwa itu adalah kolam.

Sang Ratu merasa malu dan menyadari kelemahannya. Ia pun segera bertobat dan mohon ampunan. Lalu ia hidup bahagia dan menikah dengan Nabi Sulaiman.

Batam, 02-08-2022

 Isi suratnya:
"Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang surat ini adalah dariku Sulaiman janganlah kamu bersikap sombong dan menganggap dirimu lebih tinggi daripada aku datanglah kalian kepadaku dan berserah diri. begitulah pembukaan dari surat tersebut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun