Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 4 orang anak

Optimis, setia dan menebar kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Nabi Musa As

25 Juli 2022   21:41 Diperbarui: 26 Juli 2022   01:26 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Nabi Musa As

Musa lahir bertepatan dengan pembunuhan massal di zaman Raja Firaun. Sang ibu berusaha mencari tempat jauh dan aman agar tidak tertangkap. Ia meletakkannya di dalam sebuah peti dan di taruh di sungai.

Musa terbawa arus sungai karena sang ibu kelupaan tidak menarik kepinggir. Peti tersebut terbawa hingga istana dan ditemukan oleh Asiyah_istri Firaun, seorang istri raja yang mandul. Firaun pun setuju.

Asiyah menghadirkan beberapa ibu susu untuk Musa. Namun, bayi Musa menolak semuanya. Hingga suatu ketika, ibu kandung Musa mengetahui berita tersebut. Ia segera ke istana dan menyusui bayi Musa.

Nabi Musa diangkat menjadi Nabi, setelah dia tumbuh dewasa. Bertahun-tahun ia beserta pengikutnya bersabar dalam menghadapi kekejaman Firaun. Apalagi setelah dia mengaku dirinya sebagai tuhan.

Atas izin Allah, Nabi Musa dan pengikutnya pergi dari Mesir menuju Syam. Raja Firaun marah ketika mendengar kabar kepergian Musa. Lalu pasukan Firaun mengejarnya.

Rombongan Nabi Musa, hampir saja terkejar Firaun karena terhambat lautan yang luas. Turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa AS yang memerintahkan agar memukulkan tongkatnya. Lautan pun lalu terbelah.

Pasukan Nabi Musa melintasi lautan dengan selamat. Pasukan Firaun pun ikut menyusul. Namun, setiba ditengah lautan, tiba-tiba laut kembali seperti semula. Akhirnya Firaun dan bala tentaranya semua binasa.

Batam, 25-07-2022

  1. By M Maryati 

    #Ini adalah salah satu ayat Al-Quran yang menyebutkan mukjizat dari Nabi Musa.
    Meski sebetulnya banyak, namun tidak dapat saya sebutkan semuanya. Apalagi dibuat kedalam puisi.#
    "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu" Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar" (QS:Asy-Syu'ara Ayat: 63).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun