Mohon tunggu...
Dwi Hastuti Listiyani
Dwi Hastuti Listiyani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMP Negeri 1 Patuk Gunungkidul

Guru matematika yang selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.3

27 April 2023   08:24 Diperbarui: 27 April 2023   08:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perasaan saya setelah mempelajari modul ini adalah senang. Akhirnya saya mempelajari modul terakhir dari sekian modul luar biasa yang disuguhkan dalam rangkaian kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak. Modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid membantu saya memahami proses mulai dari merancang, melaksanakan, hingga mengevaluasi yang melibatkan semua aset yang dimiliki seperti Kepala Sekolah, rekan guru, rekan tata usaha, murid, wali murid serta tokoh masyarakat.

Tahapan dalam merancang suatu program yang diberikan di modul 3.3 ini sangat runtut dan terarah. Tahapan merancang program dimulai dari mendalami kembali filosifi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, artinya program apapun yang kita rancang semua harus menjadi pengejawantahan filosofi pendidikan pendidikan tersebut. Kemudian kita juga harus fokus pada apa komponen profil pelajar pancasila dan lingkungan apa yang yang akan dikembangkan dari program. Selanjutnya kita menentukan prakarsa perubahan yang akan kita lakukan dengan program tersebut. Lalu kita melaksanakan langkah BAGJA (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi) secara kolaboratif dengan memberdayakan aset yang ada.

Menurut saya tahapan menyusun program sangat runtut dan sangat membantu kami di lapangan dalam merancang program yang diharapkan akan berdampak pada murid. Bukan hanya sekedar program yang selama ini terlihat keren di permukaan, namun ternyata tidak bermanfaat bagi murid. Hal ini bisa jadi dikarenakan dalam merancang program tersebut belum melihat kebutuhan murid, guru, ataupun orang tua murid. Dengan melibatkan seluruh aktor yang ada di sekolah, maka program yang akan dirancang akan lebih mengena dan memberikan dampak positif bagi murid.

Program yang dirancang seharusnya juga memberikan ruang dalam menumbuhkan kepemimpinan murid (student agency). Murid harus terlibat aktif dan menjadikan murid sebagai subyek. Di mana suara (voice) dan pilihan (choice) dari murid dapat terakomodir melalui program tersebut, sehingga muncul rasa kepemilikan (ownership) dalam diri murid terhadap program yang dirancang. Dengan demikian manfaat dari program akan benar-benar dirasakan murid.

Materi modul 3.3 ini berkaitan erat dengan materi di modul-modul sebelumnya. Misalnya ketika sekolah kita merencanakan suatu program kegiatan, kita harus menyelenggarakannya dengan berpusat pada murid (modul 1.1 filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara), dengan menerapkan nilai-nilai yang ada serta profil pelajar pancasila yang dikembangkan sesuia dalam modul 1.2, juga melakukan visi prakarsa perubahan dengan langkah BAGJA (modul 1.3) dengan mengidentifikasi segala aset/kekuatan yang ada dan memanfaatkannya demi terselenggaranya program tersebut (modul 3.2).

Perubahan yang saya rasakan setelah belajar modul 3.3 ini adalah adanya gejolak dalam diri saya untuk dapat merancang program yang nantinya tidak hanya menjadi program yang bermanfaat namun juga memberikan pengalaman tertentu bagi murid. Sebelumnya saya ragu dan tidak percaya diri untuk mengajukan diri dalam penyusunan program sekolah. Saya merasa belum mampu menggagas program baru yang akan dilaksanakan rutin di sekolah. Sekarang saya merasa lebih percaya diri dan sekarang saya juga berusaha terlibat dalam kegiatan sekolah untuk dapat belajar lebih dari rekan-rekan guru lain dalam memanfaatkan kekuatan/aset sekolah.  Dan ternyata dengan kolaborasi dan sharing bersama rekan guru dapat memunculkan banyak ide kreatif. Ke depannya saya akan berusaha menerapkan apa yang sudah saya pelajari dalam pendidikan calon guru penggerak ini, untuk dapat lebih tergerak dan dapat menginspirasi sehingga dapat menggerakkan pula guru lain dalam melakukan perubahan sekecil apapun, untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang lebih berpusat pada murid. Semoga dengan setiap perubahan kecil ini akan membewa dampak pada terciptanya generasi penerus yang lebih berkarakter sesuai profil pelajar pancasila. Aamin ya robbal alamin.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun