Mohon tunggu...
Dwi Hastuti Listiyani
Dwi Hastuti Listiyani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMP Negeri 1 Patuk Gunungkidul

Guru matematika yang selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 "Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin"

16 Februari 2023   09:15 Diperbarui: 16 Februari 2023   09:26 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

Menurut saya kutipan tersebut berarti bahwa mengajarkan anak agar pandai berhitung adalah hal yang baik yang harus kita ajarkan, namun selain itu ada yang terbaik, yaitu membekali mereka dengan hal-hal lain yang berharga dan bermanfaat untuk masa depannya kelak. Apa yang saya pelajari saat ini adalah hal-hal yang berharga yang akan sangat bermanfaat bagi diri saya sendiri juga orang lain. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab bukanlah hal mudah, sehingga perlu dipelajari dan dilatih.

Nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip yang kita anut akan ikut berperan dalam pengambilan keputusan kita. Misalkan ketika kita meyakini bahwa pada satu kasus tertentu nilai kasih sayang lebih penting dibanding rasa keadilan maka semua yang terlibat akan terkena dampaknya, entah itu positif maupun negatif. Karena kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Namun apabila kita sama sekali tidak memahami atau memiliki nilai-nilai kebajikan atau prinsip, maka keputusan kita adalah keputusan tak berdasar yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga sangatlah penting mempelajari tentang nilai-nilai kebajikan dan prinsip-prinsip yang ada.

Sebagai pemimpin pembelajaran kita tidak akan luput dari menghadapi dilema etika, karena kita mengahadapi murid sebagai sesama makhluk sosial. Setiap keputusan yang diambil dari dilema etika yang kita hadapi akan menunjukkan seperti apa pembelajaran kita di kelas, apakah kita adalah guru otoriter, guru penuh belas kasih, atau guru yang bijaksana.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Menurut Ki Hajar Dewantara, maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Agar murid kita dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan bukan hanya pengetahuan saja yang harus kita ajarkan, melainkan juga karakter atau etika. Kaitannya dengan apa yang saya pelajari di modul ini adalah melalui pendidikan khususnya Pendidikan Guru Penggerak angkatan 6, saya belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat, serta beretika.

Pratap triloka Ki Hajar Dewantara adalah "Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". Kaitannya dengan penerapan pengambilan keputusan, sebagai seorang pemimpin kita harus dapat memberikan contoh dengan mengambil keputusan yang bijaksana. Terkadang kita juga harus berada di tengah untuk membangun motivasi lingkungan kita, serta kita juga harus siap berada di belakang untuk memberi dukungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun