Mohon tunggu...
Dwi Hastuti Listiyani
Dwi Hastuti Listiyani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMP Negeri 1 Patuk Gunungkidul

Guru matematika yang selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Murid

9 November 2022   16:11 Diperbarui: 9 November 2022   16:16 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

  • Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
  • Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana guru akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut.
  • Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi.
  • Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun murid melakukan kegiatan yang mungkin berbeda-beda, namun kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
  • Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan, dan kemudian menyesuaikan rencana dan proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran. Guru perlu menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan di kelas maupun yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan murid dalam mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai muridmuridnya dalam belajar, dan bagaimana cara menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan profil belajar murid-muridnya. Jadi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang bisa dibedakan oleh guru agar murid-muridnya dapat mengerti bahan pelajaran yang mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh murid di kelas, dan aspek ketiga adalah asesmen berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi akan memenuhi kebutuhan murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal karena pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana murid dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya (Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017). Ada empat aspek yang ada dalam kendali atau kontrol guru agar dapat memenuhi kebutuhan murid, yaitu:

  • Konten. Yang dimaksud dengan konten adalah materi apa yang akan diajarkan oleh guru di kelas atau materi apa yang akan dipelajari oleh murid di kelas. Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada dua cara membuat konten pelajaran berbeda, yaitu: 1) menyesuaikan apa yang akan diajarkan oleh guru atau apa yang akan dipelajari oleh murid berdasarkan tingkat kesiapan dan minat murid, dan 2) menyesuaikan bagaimana konten yang akan diajarkan atau dipelajari itu akan disampaikan oleh guru atau diperoleh oleh murid berdasarkan profil (gaya) belajar yang dimiliki oleh masing-masing murid. Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mendiferensiasi konten yang akan dipelajari oleh murid adalah: 1) menyajikan materi yang bervariasi; 2) menggunakan kontrak belajar; 3) menyediakan pembelajaran mini; 4) menyajikan materi dengan berbagai moda pembelajaran; dan 5) menyediakan berbagai sistem yang mendukung.
  • Proses. Yang dimaksud dalam proses pada bagian ini adalah kegiatan yang dilakukan murid di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bermakna bagi murid sebagai pengalaman belajarnya di kelas, bukan kegiatan yang tidak berkorelasi dengan apa yang sedang dipelajarinya. Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria sebagai kegiatan yang: 1) baik, yaitu kegiatan yang menggunakan keterampilan informasi yg dimiliki murid; dan 2) berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara pencapaiannya.
  • Produk Biasanya produk ini merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman murid setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama satu semester. Guru merancang produk apa yang akan dikerjakan oleh murid sesuai dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang harus ditunjukkan oleh mereka. Guru juga perlu menentukan kriteria penilaian dalam rubrik sehingga murid tahu apa yang akan dinilai dan bagaimana kualitas yang diharapkan dari setiap aspek yang harus dipenuhi mereka. Guru juga perlu menjelaskan bagaimana murid dapat mempresentasikan produknya sehingga murid lain juga dapat melihat produk yang dibuat. Produk yang akan dikerjakan oleh murid tentu saja harus berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar murid.
  • Berdasarkan apa yang telah saya pelajari di modul 1 dan 2.1 ini saya dapat melihat bahwa untuk mewujudkan pendidikan sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang berpusat pada murid, saalah satunya bisa dengan cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dirancang dengan menyesuaikan kebutuhan murid yang beragam. Dan sebagai guru penggerak yang memiliki nilai-nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, olaboratif dan inovatif, kita harus memberdayakan nilai-nilai tersebut dengan merancang dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

Setelah mempelajari modul 2.1 saya mendapat wawasan baru tentang menerapkan pembelajaran berpusat pada murid dengan pembelajaran berdiferensiasi. Mindset saya sedikit berubah dengan mencoba menerapkan pembelajaran dengan memperhatikan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Dan saya akan mencoba menerapkannya untuk setiap pembelajaran agar dapat membantu murid-murid saya belajar dengan lebih nyaman karena sesuai dengan kebutuhan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun