Mohon tunggu...
Farrel RIzky
Farrel RIzky Mohon Tunggu... Lainnya - SMA Kaniusius

programming, IT, Cybersecurity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Blackhat dan Whitehat Hacker di Indonesia

19 Mei 2024   10:54 Diperbarui: 19 Mei 2024   11:07 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, dunia keamanan siber dipenuhi dengan aktivitas hacker dari berbagai jenis, termasuk black hat dan white hat. Black hat hackers dikenal dengan tindakan jahat mereka yang mencakup pencurian data, perusakan sistem, dan pelanggaran privasi. Sebaliknya, white hat hackers bekerja secara etis untuk mengamankan sistem dan melindungi data dari ancaman.

Black Hat Hackers di Indonesia :

Black hat hackers di Indonesia telah melakukan sejumlah serangan yang merugikan berbagai pihak. Pada tahun 2023, Indonesia mengalami beberapa kebocoran data signifikan. Salah satu contoh adalah serangan terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2023, di mana kelompok hacker menggunakan perangkat lunak berbahaya LockBit 3.0 untuk mengunci akses pengguna dan meminta tebusan . Selain itu, ada laporan bahwa data dari lebih dari satu juta pengguna bocor dari berbagai platform digital, termasuk e-commerce dan layanan publik.

White Hat Hackers di Indonesia :

Di sisi lain, white hat hackers bekerja dengan tujuan mulia untuk meningkatkan keamanan sistem. Mereka sering dipekerjakan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan sebelum dapat dieksploitasi oleh pihak jahat. Banyak dari mereka yang berpartisipasi dalam program bug bounty, di mana mereka diberi imbalan untuk menemukan dan melaporkan kelemahan dalam sistem perusahaan.

Data Kebocoran di Indonesia pada 2023 :

Pada tahun 2023, data kebocoran di Indonesia meningkat tajam. Beberapa insiden besar termasuk:

  1. Kebocoran Data KPU: Data pribadi jutaan pemilih Indonesia bocor ke publik, menimbulkan kekhawatiran besar tentang privasi dan keamanan data pribadi.
  2. Serangan terhadap Institusi Pemerintah: Berbagai kementerian dan lembaga pemerintah menjadi sasaran, dengan data sensitif yang dicuri dan dipublikasikan di internet.

Kebocoran data ini tidak hanya merugikan individu tetapi juga berdampak besar pada reputasi dan operasional organisasi yang diserang. Upaya peningkatan keamanan terus dilakukan, namun tantangan dari serangan siber terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan metode serangan baru.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi pemerintah dan sektor swasta di Indonesia untuk terus memperkuat sistem keamanan mereka, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya praktik keamanan siber yang baik, dan berkolaborasi dengan komunitas white hat hackers untuk mendeteksi dan menanggulangi ancaman sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun