Tiga hari menemani anak di rumah sakit saat pandemi ternyata tidak mudah. Apalagi dia pasien covid-19. Ditambah papa dan kakaknya juga terkonfirmasi positif.
Semua menjadi serba susah. Jika biasanya bisa ditengok, sekarang tak bisa ditengok. Jika biasanya orang rumah bebas mengantar makanan atau kebutuhan apapun, sekarang tak bebas lagi.Â
Baca juga : Malaikat di Sekitar Kita (Bagian 1)
Hal ini diperburuk lagi dengan kondisi papa dan kakaknya yang harus isolasi mandiri. Artinya mereka sekedar keluar untuk drop kebutuhan juga tak bisa.
Si Bungsu Rewel Meminta Mainan
Hari pertama semua berjalan biasa. Saya memang membawa mainan untuk si Bungsu. Asal ambil sekenanya saja. Hari itu  hanya sebentar dia mau memainkan mobil dan robot-robotnya. Dia lebih banyak tidur, jadi tidak terlalu rewel. Mungkin karena demam masih tinggi, jadi tak bertenaga.
Hari kedua, begitu bangun membuka mata, dia merasa lebih baik. "I feel better, mommy!" ucapnya riang. Saya merasa lega. Artinya kondisinya sedikit membaik, meskipun demam masih di rentang 37-38°C.
Setelah itu tiba-tiba minta mainan. Dia bilang, "I want star wars light saber". Duh, pusing deh! Saya berdiplomasi saja nanti beli kalau sudah sembuh. Lalu bertanya seperti apa mainan yang dimaksud. Tak lama setelah itu, dia tenang dan tertidur nyenyak.
Namun saat bangun tidur langsung menagih mainan yang dimaksud. Papanya sudah membelikan via loka pasar. Pikirnya nanti akan diberikan saat dia pulang ke rumah.
Baca juga : Malaikat di Sekitar Kita (Bagian 2)
Hmmm... ternyata dia tak sabar menginginkan mainan itu. Saya bingung sendiri harus bagaimana. Si Bungsu terus merengek dan rewel. Jika saja suami bisa bebas keluar mungkin bisa ke toko mainan. Sungguh, kondisi begini terasa serba susah.