Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat dari Rasa Syukur

5 Februari 2022   07:00 Diperbarui: 5 Februari 2022   07:05 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat dari Rasa Syukur (Foto ilustrasi : pixabay.com)

Surat dari Rasa Syukur

Tak perlu kau tulis di halaman media sosialmu, aku sudah tahu. Aku bisa membedakan rasa syukurmu asli atau palsu.

Jika memang syukur itu kau rasakan, ucap dan renungkanlah selalu. Aku tak pernah lupa mencatatnya pada sebuah buku.

Kulihat akhir-akhir ini kamu bersyukur. Sayang, aku merasa kamu seolah takabur. Ada kesombongan kau pamerkan berbalut rasa syukur.

Rasa syukurmu hanya saat impian mewujud atas barang-barang. Atau hal yang membuatmu senang. Tak jarang rasa syukur kau taruh atas derita orang.

Mari kutunjukkan padamu. Ada catatan dari temanku. Dia selalu bersyukur untuk waktu. Bahkan pada saat beras menipis dan minyak goreng tak terbeli. Senyum tetsp terulas tanpa tapi.

Rasa syukurnya menjelma jadi semangat. Tak peduli terik mentari menyengat. Pun ketika tak banyak uang didapat.

Sekarang aku akan menunggumu. Berharap ada rasa syukur yang baru. Akan kutulis satu per satu tanpa gerutu. Aku yakin kamu menjadi lebih baik seiring waktu.

Salamku,
Rasa Syukur

Ruang hati, Februari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun