Tanggal satu kudapat kabar haru. Kebahagiaan besar melihat senyummu. Syahdu. Aku selalu bangga dengan kerja kerasmu. Selamat ya, Sayangku!
Namun esoknya Desember kelabu. Meski langit membiru pagi itu, tapi sendu dan ragu menusuk kalbu. Hadirmu yang selama ini kurindu harus kutebus dengan rindu yang lain.
Rasa sakit telah mengubah segala. Kegalauan mengaduk jiwa. Aku rapuh bersama angan liar yang mengembara. Meski dirimu di sampingku, tetap aku saja hilang asa.
Kupastikan Desember kali ini telah kelabu. Tak bisa kupasang lampu-lampu. Ataupun lilin adven berwarna ungu.
Desember telah menghisap habis tenaga. Aku tak berdaya. Seribu pertanyaan terus berulang di kepala. "Bagaimana jika? Bagaimana jika? "
Sering tak berani ku menatap hari. Apalagi mengingat banyak janji-janji. Tak kutahu apakah bisa kutepati.
Kala ku sendiri menanti, tiba-tiba kau datang bersama rumpun mawar yang kusuka. Ada yang putih dan merah muda.
Wanginya menguar ke udara. Seketika hati berbunga-bunga. Ternyata Desember penuh warna!
Sudut hati, Desember 2021