Malam berkawan dengan ketidaknyamanan. Kucoba untuk melawan. Memejam mata dalam khayalan ternyata tak lama bertahan.
Perlahan sepi merayap sunyi. Gema hati terus berbunyi. Pikiran melayang tak henti. Semua beradu dengan gumpalan rasa nyeri.
Detik terus berlari. Lalu memutar kembali banyak memori. Lembaran peristiwa menggetarkan hati.
Betapa hari-hari penuh misteri. Adakah yang bisa menebak kapan kemalangan terjadi? Atau kapan bahagia tumpah melumuri diri?
Ah, nyeri segeralah beranjak pergi! Jangan biarkan aku berhalusinasi malam ini. Cukuplah sampai disini!
Bukankah sudah kubuatkan puisi?
Sudut hati, 8 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H