Setelah dapat kamar, bisa dikatakan lumayan bersih. Tapi begitu ke balkon, duh bekas abu rokok kok tidak disapu? Hmmm... sepele tapi saya cukup sekali mencoba staycation disana.
3. Makanan
Selera rasa tiap orang memang berbeda, tapi jika makanan dingin, sayuran layu, daging tidak segar pasti orang akan kecewa. Karena itu, sebaiknya hotel menyiapkan menu sarapan dengan layak.
Di masa pandemi ini, penting juga memperhatikan aturan pembatasan jumlah orang yang sarapan di restoran. Bisa dengan pengaturan waktu sarapan, dan kesiapan prokes di restoran. Jika tidak, pelanggan akan balik kanan dan tak mau lagi menginap.
4. PelayananÂ
Jika saya perhatikan, semakin berkelas sebuah hotel para stafnya dilatih berkomunikasi dengan standar tertentu. Pastinya ramah, sopan, dan tidak emosional. Memang sudah seharusnya staf ramah. Jika jutek, sengak, dan dingin tamu hotel pun jadi ilfeel dan enggan balik lagi.
Pelayanan yang baik juga termasuk kecepatan dan kejelasan informasi. Misalnya, saat ada masalah di kamar (AC, toilet, dll.) atau pesanan makanan ke kamar, sudah seharusnya direspon cepat. Jika memang harus menunggu sebaiknya diinfokan.
Adalah hal yang mengecewakan, jika respon lama bahkan tidak pernah datang atau makanan datang setelah berjam-jam. Wah, alamat dicoret dari daftar hotel yang terekomendasi.
5. Overclaimed star
Meskipun sebagai tamu hotel tidak tahu persis klasifikasi bintang untuk hotel, namun jangan abai dan overclaimed. Ini akan membuat kecewa.
Misalnya klaim sebagai hotel bintang 5 dengan tarif mahal, tapi desain hotel ternyata sangat biasa, layanan super hemat dengan tidak ada welcome drink, makanan tidak bervariasi, handuk kumal, sprei tidak bersih, dan seterusnya. Wajar tamu hotel kecewa karena tak sesuai standar "kebintangan"nya.
Apalagi jika ditambah managemen yang payah. Hmmm... hotel tak hanya akan menerima komplain tapi juga bakal dicoret dari daftar hotel yang baik dan terekomendasi.Â
Komplain adalah Tanda Peduli
Pentingkah menanggapi komplain dari pelanggan? Tentu sangat penting untuk perbaikan ke depannya. Saya sendiri sering mengkomplain tapi dengan masukan dan solusi.Â