Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cara Saya Mencegah Diabetes Melitus karena Risiko Keturunan

5 Oktober 2021   06:00 Diperbarui: 5 Oktober 2021   12:06 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diabetes Melitus | Sumber: Pexels/Nataliya Vaitkevich

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Bahkan data terakhir yang saya baca, jumlah penderita DM di Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia.

Penyakit DM pun bukan penyakit yang asing bagi saya dan keluarga. Almarhum nenek saya dari pihak ibu adalah penderita DM. Begitu juga dengan ibu saya. Ibu saya menderita DM sejak tahun 2005.

Baik almarhum nenek atau ibu saya, keduanya mengidap DM tipe 2 di mana banyak orang awam mengatakan DM "basah". 

Dalam artian, kadar gula dalam darah yang tinggi menyebabkan keduanya seringkali mengalami luka yang susah sembuh hingga timbul gangren.

Saudara ibu juga beberapa menderita DM. Boleh dikatakan saya berada pada keluarga dengan risiko tinggi untuk DM.

Sekilas tentang Diabetes Melitus 

Cara saya mencegah diabetes melitus karena faktor risiko keturunan | Foto ilustrasi: pixabay.com
Cara saya mencegah diabetes melitus karena faktor risiko keturunan | Foto ilustrasi: pixabay.com

Penyakit DM dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Perbedaan ini terletak pada rentang waktu dan kemunculan gejala.

DM tipe 1 biasanya muncul di usia anak dan remaja dan lebih dipengaruhi faktor genetika. Namun untuk DM tipe 2 lebih banyak muncul di usia dewasa dan lansia. DM tipe 2 lebih banyak disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup, juga faktor usia.

Almarhum nenek dan ibu saya diketahui menderita DM pada usia lebih dari 40 tahun. Awalnya tak ada gejala yang terlihat, namun timbul luka bisul yang tidak bisa sembuh dengan salep biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun