Merah Putih dan Rasa Kecewa Saya di Bulan Agustus

Kemarin sore suami saya memasang bendera Merah-Putih di depan rumah. Bendera yang saya siapkan sedari pagi karena saya tahu sudah memasuki bulan Agustus. Sebagai warga negara Indonesia tentu tahu Agustus adalah bulan spesial negara tercinta.

Kini bendera sudah terpasang berikut sedikit aksesoris untuk sedikit memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Rasanya bangga bisa memasang Merah-Putih. Bagaimanapun kami bangga menjadi bagian bangsa Indonesia. Juga untuk mengajarkan anak-anak pentingnya nasionalisme.

Umbul-umbul Merah-Putih menyambut hari Kemerdekaan RI (Foto : dokpri)

Menatap Sang Merah Putih di tiang, yang kami beli di penjual pinggir jalan, kok rasanya langsung ingin : "Siap Grak!" kemudian menghormat. Akan tetapi, akhirnya saya hanya bisa tersenyum kecut karena seketika ingat artikel Romo Bobby pada pagi kemarin tentang situs penjiplak artikel dengan nama yang sama.

Sungguh dari banyak plagiasi, situs SiapGrak ini parah sekali. Saya cek ada sekitar 18 artikel saya dijiplak dan dicomot tanpa ijin (bisa jadi lebih). Berbeda dengan situs lain yang menyertakan tautan Kompasiana. Situs ini seolah blog sendiri dan saya adalah anggota yang menulis untuknya. Huh.

Memang, saya hanya blogger biasa dan bahkan hanya Kompasianer hore. Namun, itu bukan berarti saya menulis asal dan menjiplak tulisan orang. Sampai sekarang, walaupun puisi ala kadarnya tapi itu karya saya sendiri dan saya tulis dengan kesungguhan.

Jika ditanya pasti saya sedih dan kecewa. Securang itu situs ini menjiplak karya tanpa permisi demi keuntungan diri.

Bisa jadi akan ada ratusan atau ribuan artikel di Kompasiana yang dijiplak dan dicomot. Karena kesal, saya kemudian tak ingin mengecek kembali.

Semoga Kompasiana mau dan gigih memperjuangkan kompasianer yang dirugikan dalam kasus ini. SiapGrak sudah keblinger mengartikan makna sebuah kemerdekaan. 

Selamat mengibarkan bendera Merah Putih untuk semuanya. Tetap semangat!