Menjadi ibu rumah tangga sering dipandang sebelah mata. Memang tidak semua orang menganggap seperti itu, namun tak bisa disangkal bahwa beberapa orang masih menganggapnya rendah. Tak perlu berkecil hati, ibu rumah tangga perlu bahagia.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk membuktikan apapun. Setiap orang tentu punya cara pandang masing-masing. Di balik semuanya tentu ada alasan.
Setiap perempuan yang menjadi ibu rumah tangga pun punya motivasi dan alasan sendiri. Mungkin ada juga yang "terpaksa" menjadi ibu rumah tangga. Bukankah tak ada yang tahu panggilan atas hidup seseorang?
Apapun itu, menurut saya seorang ibu rumah tangga berhak bahagia dengan caranya. Pilihan dan jalan hidup masing-masing orang berbeda. Sudah seharusnya setiap perempuan saling menghormati dan menghargai, alih-alih saling mencibir dan menjatuhkan.
Saya sendiri sudah dua belas tahun menjadi ibu rumah tangga. Memang selama itu pula saya menerima sederet pertanyaan, baik yang positif maupun yang negatif.
"Kok mau jadi ibu rumah tangga?"
"Nggak bosan ya di rumah?"
"Nggak ingin kerja lagi?"
"Sayang banget kuliah susah-susah sampai profesi pula!"
"Enak ya, tinggal nodong suami?"
"Bikin iri deh, aku juga pingin kayak kamu!"