Dua tahun belakangan ini, tren wisata berupa tempat yang instagramable, banyak spot selfie, dan bernuansa landmark dunia. Orang berbondong-bondong mengunjunginya, bahkan rela antri untuk selfie demi feed instagram.
Banyak tempat wisata instagramable menjadi hits. Bahkan tempat wisata yang sudah ada pun ikut menambahkan spot selfie yang instagramable supaya menarik pengunjung. Berfoto dan berselfie-ria sudah menjadi semacam keharusan saat berwisata.
Namun dengan adanya pandemi sekarang ini, orang berpikir seribu kali mendatangi tempat wisata yang hits. Selain menghindari kerumunan, tentu orang ingin wisata yang lebih sehat dan menenangkan pikiran.
Saya sendiri, selama masa pandemi lebih suka mengajak anak-anak wisata alam. Jika menginap kami lebih memilih tempat menginap yang langsung di alam, baik bentuk villa, lodge, atau glamping (glamour camping).
Untuk penginapan, tipe hotel saya hindari meskipun sudah bersertifikasi CSHE demi menghindari kerumunan dan mempertimbangkan sirkulasi udara. Kami tak ingin pulang wisata membawa virus corona.
Glamping Lebih Mengasyikkan
Wisata glamping makin terasa mengasyikkan di masa pandemi ini. Apalagi jika tempatnya benar-benar di alam dengan pemandangan yang indah. Rasanya menenangkan hati dan pikiran yang selama ini sumpek di rumah saja.
Udara segar juga membuat liburan semakin terasa. Terutama untuk kami yang tinggal di kota industri dan penuh polusi. Sebuah kemewahan yang sangat berharga, yaitu menghirup udara segar dengan leluasa.
Saat glamping pun kita bisa mengajak anak-anak beraktivitas. Bisa barbeque, bisa api unggun, atau sekedar duduk bersama sambil bercengkerama. Liburan terasa lebih intim.
Berinteraksi dengan Alam
Untuk bisa menikmati glamping, kita harus selektif, baik tempat dan fasilitasnya. Sebisa mungkin yang berkonsep private dan tempat tidak berdempetan dengan keluarga lain. Memang ada harga yang harus dibayar, apalagi rata-rata glamping lebih mahal dari penginapan biasa.
Bonus dari glamping adalah bisa berinteraksi dengan alam. Ada glamping di daerah Lembang yang memiliki pemandangan indah dan dikelilingi perbukitan. Sunyi, tenang, dan tak ada hiruk-pikuk manusia. Ketika menengadah ke atas langit, tampak kerlip bintang. Wow!
Di pagi hari, kita bisa menyambut sang surya yang terbit, gumpalan kabut pagi, dan tetes embun di daun-daun. Hmm... glamping membuat kami sulit membendung rasa syukur untuk kebaikan Tuhan.