Hidup berdampingan dengan generasi gen Y dan gen Z, mau tidak mau kita ikut "latah" dengan mencari wisata yang instagramable. Selain biar kekinian, ternyata bagus juga supaya punya koleksi foto keluarga keren hihihi.
Dua minggu lalu, saya bersama keluarga ke Ayanaz Gedong Songo di Bandungan, Kabupaten Semarang. Ayanaz ini sebenarnya sebuah taman kecil yang berada di dalam kompleks percandian Gedong Songo.
Taman ini didesain dengan banyak spot yang bagus untuk berfoto. Sembari menikmati udara segar pegunungan, pengunjung bisa duduk santai untuk kemudian berpose-ria.
Untuk menikmati Ayanaz kita harus terlebih dulu membayar tiket masuk Candi Gedong Songo. Iseng saya tanya ke petugas, apa keberadaan Ayanaz ini tidak "mengambil" wisatawan Gedong Songo? Jawabnya diplomatis : "sebenarnya menguntungkan, Candi Gedong Songo kan tetap dapat pemasukan dari tiket, bu". Hmmm.. benar juga sih.
Ibarat kata ya simbiosis mutualisme, dan mungkin justru magnet tersendiri supaya wisatawan datang ke Candi Gedong Songo. Masalah mau lanjut mengelilingi candi atau tidak terserah pada selera dan kondisi wisatawan.
Seperti saya misalnya, karena sudah beberapa kali kesini lebih milih ke Ayanaz saja. Apalagi mengajak orangtua yang tidak terlalu kuat untuk jalan atau berkuda mengelilingi candi.
Akhirnya masuk Ayanaz, kami duduk-duduk santai di "gazebo" setengah bola yang instagramable. Di sekitarnya banyak sekali spot selfie yang cantik dan unik.
Spot selfie ini ada yang gratis, namun ada yang harus membeli tiket lagi. Beberapa muda-mudi milenial asyik berfoto. Anak-anak berlari kesana-sini dengan orangtuanya. Duh, tidak foto pun anak-anak senang karena bebas berekspresi di alam terbuka. Udara bersih berpadu dengan alam pegunungan yang asri. Ayanaz berbatasan langsung dengan areal pertanian.
Di sana juga tersedia juga jasa cetak foto langsung jadi seharga 20 ribu per lembar. Kamera yang dipakai fotografer saya lirik juga bagus. Boleh juga minta file datanya.
Anak-anak senang dan mau berfoto di sini. Beruntung hari itu sepi dan tak banyak antrian. Kami pun masuk ke balon besar tersebut. Ternyata tidak bisa lama-lama. Selain pengap juga lama-kelamaan terasa sumpek dan panas.Â
Akhirnya kami pulang sambil menenteng jagung bakar yang kami beli di jalan menuju parkir. Sayangnya, warung sate kelinci masih tutup karena bulan puasa.
Nah, bagi kompasianer yang belum pernah kesana, sebaiknya rencanakan satu hari penuh. Setelah berkeliling di kompleks Candi Gedong Songo, bisa mampir ke Ayanaz. Untuk kuliner khasnya ada sate kelinci, jagung bakar, dan tahu/tempe mendoan khas Bandungan.
(RR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H