Ruang foto yang disukai anak muda ini diduga menjiplak Obliteration Room karya Yayoi Kusama.
Sampai disitu saya langsung berpikir, wah sepertinya beneran nih Rabbit Town melakukan plagiat seni. Selanjutnya, saya buka lagi instagram Rabbit Town. Duh, netizen langsung ganas-ganas di postingan terakhir Rabbit Town. Termasuk mengomentari Kiswinar dengan hal-hal  pribadi diluar konten kritiknya. Miris!
Saya melihat Kiswinar sebagai pelaku seni rupa tentunya wajar memberikan kritik. Jika konten dari kritiknya benar, tak ada salahnya juga kan? Â Tak perlu netizen mengkaitkan dengan hal diluar konten kritiknya. Saya pribadi pun menilai apa yang dilakukan oleh Rabbit Town sudah termasuk plagiarisme seni. Sudah seharusnya pihak Rabbit Town memberikan klarifikasi. Adakah pembaca yang sependapat dengan saya? Apakah perlu kita boikot tempat wisata ini?Â
(RR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H