Beberapa waktu lalu saya menulis artikel tentang Rabbit Town dengan menggunakan "kacamata" saya sebagai ibu yang mengajak wisata keluarga. Tanpa disangka kemarin (27/3), tempat wisata ini heboh karena isu plagiarisme di media sosial instagram. Saking hebohnya, instagram Rabbit Town menutup kolom komentar yang pada akhirnya makin membuat panas netizen. Hmmm...
Adalah teman kuliah saya yang pertama menginfokan adanya isu plagiarisme ini via WA. "Rin, katanya Rabbit Town itu plagiat loh! Aku lihat di instagram Kiswinar. Padahal lagi rencana mau kesana, " begitu kira-kira isi WAnya. Deg.Â
"Ohya??" Saya pun buru-buru cek di instagram dan media daring. Wah beneran! Saya pun baru tahu. Akhirnya saya buka juga instagram Los Angeles County Museum of Art (LACMA) dan Museum of Ice Cream. Setelah itu saya buka foto-foto koleksi saya di handphone untuk perbandingan. Ouwww....! Â Duh, sayang banget gitu tempat bagus ternyata kok plagiat. Â Untungnya, saya kesana dan menulis artikel tentang Rabbit Town sebelum isu ini muncul ke permukaan. Saya sendiri juga tidak tahu LACMA dan Museum of Ice Cream sebelumnya.
Hanya saja memang buat saya yang awam seni rupa, saya tahu bahwa Rabbit Town selain unik memang terlihat kreatif luar biasa. Saya sih nggak heran, bukankah Bandung dikenal kota seni dan kreatif?
Ada 3 area Rabbit Town yang diduga plagiat, disini saya coba membuat perbandingan dengan foto yang diambil dari instagram.
1. Love Light
Deretan lampu-lampu yang unik tersebut dinamakan Love Light, sedangkan karya yang diduga dijiplak adalah Urban Light karya Chris Burden yang ada di LACMA.
2. Pink Ice Cream
Pink Ice Cream di Rabbit Town disebut juga museum of ice cream. Boleh dikata plek-ketiplek menjiplak karya-karya Museum of Ice Cream (MOIC) di Los Angeles. Ada 3 spot yang diduga menjiplak MOIC dan 1 spot mengusung ide serupa (buah cherry).