[caption caption="Pepohonan Hijau Sepanjang Jalan Menuju Gua Maria Sawer Rahmat"][/caption]
Hari sudah siang ketika kami sampai di desa Cisantana, kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Berat. Namun, tak menyurutkan semangat kami untuk berziarah ke gua Maria Fatima Sawer Rahmat. Kami adalah rombongan umat Katolik lingkungan Kalistus. Sebuah lingkungan dari kurang lebih 50 lingkungan yang ada di Paroki Ibu Teresa, Cikarang.
Udara yang sejuk, angin sepoi-sepoi, deretan pohon hijau di sepanjang jalan menuju gua adalah teman kami di sepanjang perjalanan menuju ke gua. Sebagai umat Katolik, saat berziarah kami selalu melakukan jalan salib. Setapak demi setapak kami tempuh jalan yang menanjak dan berliku sembari menghayati penderitaan dan sengsara Kristus memanggul salib menuju bukit Golgota.
[caption caption="Jalan Menuju Gua Maria"]
Terdapat 14 perhentian menuju gua Maria yang terletak di lereng sebelah timur gunung Ciremai ini. Jalan Salib dimulai dari taman Getsemani, dimana Kristus berdoa dan berserah kepada kehendak Bapa. Jalan salib hingga tiba di gua Maria cukup jauh dan melelahkan. Kita harus menapaki kurang lebih 464 anak tangga. Boleh dikatakan sebagai sebuah pendakian sebuah bukit yang memiliki ketinggian 700 dpl.
[caption caption="Taman Getsemani"]
Kurang lebih 1 jam, akhirnya kami sampai di gua Maria yang berada di puncak bukit Totombok. Gua tersebut sangat sederhana. Tepat di samping gua, terdapat beberapa pancuran air. Kebanyakan umat yang datang, akan mencuci muka dan juga mengambil air untuk diberkati. Air ini berasal dari sebuah curug yang disebut curug Sawer. Sawer artinya membagi atau membagikan. Oleh karena itu orang menyebut gua sawer rahmat yang berarti ada limpahan rahmat/berkat.
[caption caption="Air dari Curug Sawer di Gua Maria Fatima"]
Suasana di gua begitu kusyuk. Setiap orang berdoa dengan ujub doa masing-masing. Semua berharap mendapat "sawer rahmat" dari Allah melalui doa devosi kepada Bunda Maria. Cukup lama saya di pelataran gua. Memandang patung Bunda Maria yang diletakan di gua yang asli dan alami. Batu-batu alami menghias lubang gua.Â
[caption caption="Gua Maria Fatima Sawer Rahmat"]
Informasi yang saya dapat dari salah satu umat disana, bagian gua yang dibuat hanya bagian bawah, tempat untuk meletakkan bunga dan lilin-lilin doa. Dari prasasti marmer yang ada di samping gua, kita bisa tahu bahwa gua Maria ini diresmikan oleh Kardinal Tomko pada tanggal 21 Juli 1990 dengan nama Gua Maria Fatima Sawer Rahmat.