Beberapa pendakwah di Indonesia sudah mulai gencar untuk memerangi hoax dan mendakwahkan agar obyek dakwahnya bisa bersikap bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. Salah satu pendakwah yang penulis amati yaitu Ustadz Hanan Attaki.Lc yang mencoba meliterasi khususnya kaum muda atau millennial untuk tidak mudah termakan berita yang belum tentu kebenarannya melalui akun sosial medianya dan menyediakan materi khusus yang membahas mengenai hoax seperti karakteristik pesan dakwah :
1) Orisinal, artinya benar-benar berdasar Al Qur'an dan hadis. Karena keduanya berupa teks, maka perlu dilakukan ijtihad sesuai dengan frame of reference masing-masing ulama. Teks bersifat statis, dan ijtihad untuk mengambil hukum atau pelajaran dari teks bersifat dinamis.
2) Rasional dan seimbang antaradunia dan akhirat atau antara idealitas dan realitas.
3) Universal, mencakup semua aspek kehidupan manusia dan diperuntukkan bagi semua manusia tanpa membedakan agama, etnis dan sebagainya
4) Rahmatan lil alamin, menyenangkan, memberi kemudahan, bukan menyulitkan manusia. ( Moh.Ali Aziz, 2016 : 342- 343 ) (Febriana & Aziz, 2019).
Peran da'i dalam mengatasi masalah hoax di Indonesia adalah sebagai subyek yang memberikan bimbingan, arahan/guiding kepada seluruh umat manusia dan umat muslim khususnya untuk bersama-- sama lebih kritis dalam menyikapi berita yang belumjelas kebenarannya mulai dari mengidentifikasi berita ini benaratau salah, tidak menyebarkanterlebih dahulu sebelumdi kroscek sumber dan kebenaran beritanya serta tidak berlebihan dalam menanggapi jika ada yang menjadi korban dari pemberitaan negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H