Saat mengunjungi beberapa event khususnya di mall di Jakarta. Berdasarkan pengamatan pribadi tidak sedikit yang gagal mencapai target jumlah pengunjung atau bahkan pengunjung yang hadir bukanlah pengunjung yang sesuai dengan kriteria penyelenggaran acara harapkan. Ratusan Juta hingga milyaran sudah diinvestasikan untuk persiapan dan jalannya acara, namun apa daya target jauh dari harapan.
Mungkin ada banyak faktor, mulai dari pemberitahuan event yang kurang, pemilihan waktunya tidak pas, hingga detail konsep event dan lain sebagainya. Tapi bagaimana jika sebenarnya penyelenggara event dan vendor salah membaca data statistik mall atau minimnya informasi karakter pengunjung di setiap mall di Jakarta dan hanya berbekal observasi subyektif semata?
Sempat terpikirkan salah satu solusinya adalah untuk menganalisa melalui tracking google location (yang terintegrasi di media sosial) dan mapping pelanggan operator celluler. Sebenarnya sekilas melalui tracking check in. Bisa dilihat dan di mapping profile pengunjung setiap mall yang terkoneksi via mobile. Dan untuk menggenjot jumlah orang untuk mau check in mungkin bisa diingatkan di setiap pintu masuk, cara mudah check in yang langsung diupload ke social media para pengunjung mall hingga pada momen tertentu diberikan diskon khusus atau bahkan pengumpulan poin yang bisa ditukarkan dengan pemotongan tarif parkir hingga parkir gratis.
Data pengnjung yang check in bisa dianalisa seberapa sering dia kembali mengunjungi mall tertentu. Tempat spesifik yang biasa dia tuju. Dan profile pengunjung mall seperti apa bisa dilihat dari akun media sosial mereka.
Semoga bermanfaat.[caption caption="Mall"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H