Kuambil wajahmu dari asap menggelegar diputung gosongÂ
Terlantar berserak dan dibuangÂ
Karna semua tau kenikmatanmu usai ditengah sebatan do'a-do'a yang melambung pergi kepada jendela yang meringik sepi
Bahkan canduÂ
Tubuhmu adalah kenikmatan dari alir nafas dan darahÂ
Owh... tak lepas engkau disandingi ampas yang dijadikannya manis atau pahit
Kusebut perselingkuhanmu yang setiaÂ
Bernama kopiÂ
Tuanmu selalu menyeduhmu dengan syair syair sufiÂ
Berputar melintasi waktu yang kian tiba-tiba serasa padatÂ
Apa yang lebih nikmat dibandingkan sepasang kalianÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!