Mohon tunggu...
Malsa QurrotaAini
Malsa QurrotaAini Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Kudus

Assalamualaikum gaizz!! pantauu terus yaww

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cari Ilmu Tanpa Guru, Boleh Gak Sih?

20 April 2024   22:35 Diperbarui: 21 April 2024   00:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.istockphoto.com

      Demikianlah keadaannya, berbagai informasi dan pengetahuan dengan mudah dapat diakses di dunia siber (internet). Bahkan yang memperparah keadaan adalah banyaknya orang yang menjadikan dunia maya (internet) sebagai seorang guru tempat bertanya dan mencari tahu. Dan celakanya dari guru (dunia maya) inilah mereka lalu menyebarkan apa yang di dapatnya kepada murid-muridnya. Lebih parahnya lagi dengan ilmu agama yang belum seberapa terkadang mereka share di media sosial yang pada akhirnya menimbulkan kericuhan karena perbedaan pendapat satu sama lain. 

      Memang, tidak semua yang ada di internet adalah tidak benar. Maka dari itu sebelum menyerap informasi maupun ilmu yang ada didalamnya alangkah baiknya bertanya atau memverifikasi terlebih dahulu kepada para alim ulama. Karena bagaimanapun internet bukanlah guru yang memiliki sanad yang jelas, bahkan internet sering menjadi provokator hal-hal negatif. Selain membawa berkah, internet juga tak jarang mendatangkan musibah.

Demikianlah tuntunan agama yang baik sebagaimana dilantunkan dalam sya'ir:

ومن يأخذ العلم من شيخ مشافهة # يكن عن الزيغ والتصحيف فى حرم

ومن يكن أخذا للعلم من صحف # فعلمـــه عند أهــــــــل العلم كالعدم

"Barangsiapa yang mengambil ilmu dari seorang guru dengan musyafahah (berhadap-hadapan langsung), niscaya terpeliharalah ia dari tergelincir dan keliru. Dan barangsiapa mengambil ilmu dari buku-buku (apalagi internet, red), maka pengetahuannya menurut penilaian ahli ilmu adalah nihil semata".

Bagaimanapun, internet adalah sarana atau alat saja yang berpotensi baik tapi juga berpotensi buruk. Tidak ada salahnya jika kita mencari informasi di internet. Hal tersebut bisa membantu kita untuk belajar banyak hal. Namun, khusus dalam persoalan agama, perlu sikap ekstra hati-hati dalam menelannya. Kredibilitas sumber perlu ditekankan, konfirmasi perlu diupayakan, dan tentu saja tanpa meremehkan pentingnya berguru langsung pada ulama yang kompeten di bidangnya. Ini jauh lebih aman agar terhindar dari kesesatan.

     Jika satu orang sudah salah tangkap lalu ia menyebarkan ke media sosial kemudian orang lain melihatnya dan menyebarkan informasi tersebut kepada yang lainnya maka akan terjadi kesalahan fatal. Karena informasi sekarang sudah canggih. Baru 5 menit saja kita mengunggah postingan, jika hal tersebut menarik maka akan melesat dengan cepat. Dan jika kita ingin mengonfirmasi bahwa hal tersebut salah, itu tidak semudah menyebarkan beritanya. Ibaratkan kalau seseorang menyebarkan bulu lalu bulu tersebut berterbangan entah kemana. Kemudian ia hendak mengambilnya kembali maka tidak akan terkumpul sepenuhnya. 

      Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya kemajuan digital di zaman globalisasi ini, kita harus mempu pilih memilih dalam menyerap informasi atau mengambil ilmu. Jika kita hendak mengsharenya maka harus dicari tahu kebenarannya. Kita bisa menanyakannya pada para alim ulama. Mereka lebih paham dari pada sumber google. Sanad keilmuan itulah yang harus diperhatikan. Jangan sampai orang awam seperti kita kemudian bisa menjadi sumber utama kesalahan. Tidak dapat dipungkiri hal ini sangat membantu bagi orang awam khususnya mereka yang tidak berada dibangku pesantren. Namun perlu diperhatikan bahwa walaupun kita bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari media sosial jangan sampai dengan ilmu kita yang belum seberapa sudah membid'ahkan seseorang. Wallahua'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun