Mohon tunggu...
Malsa Mega Lestari
Malsa Mega Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Udayana 2020

Hi! Nice to know you all can find me and read my post. Don't hesitate to comments, suggestions and constructive criticism I really hope to improve my writing on the next opportunity. Let's follow my Instagram to be my friend and we can talk each other @mmmalsa__

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belenggu Tuan

25 Mei 2022   21:36 Diperbarui: 25 Mei 2022   21:43 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapik embun panas
Mengait jemari yang lugas
Semua jelas tentang siapa kita sebenarnya


Tentang saling yang terlalu jelas diutarakan pada kain bekas darah pengakuan menjadi 'berdua'
Hingga kata 'milik' tak perlu dibayar mahal
Semua lunas dengan cinta yang dinafaskan


Setiap hari, setiap malam terisi dahaga, pun tanpa celah kenyamanan
Suguhan-suguhan rayu  menyenangkan, menyuapi aku dan kamu bergantian 

Tanpa tidak dan titik pemberhentian
Pun elok 'kita' tak pernah mengerti 'sudah' pada esok, pun belok melepas kait dengan mengunci pintu sukma
Hingga masing-masing kokoh terluka parah di dunia berbeda
Sebab menyongsong aku tanpa lagi kita


Itulah ranumku, yang tuan sebut doa manis,
Agar kita menjadi 'selamanya'

Terikat aku, terbelenggu pada nyanyian lembut malammu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun