Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peluncurun Buku: 100 Tahun Mastini Hardjoprakoso, 7 Juli 2023

24 Desember 2023   20:58 Diperbarui: 24 Desember 2023   21:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Humas Perpusnas

7 Juli 2023 merupakan hari yang sangat istimewa buat saya, di mana saya sebagai pustakawan mendapatkan Amanah untuk menjadi Moderator dalam Talk Show 100 Tahun Mastini Harjoprakoso. 7 Juli 2023 juga merupakan hari kelahiran Ikatan Pustakawan Indonesia yang ke-50.  Bangga dan senang pastinya di hari Istimewa ini saya sebagai pustakawan bisa memberikan kontribusi di dunia kepustakawanan dan juga di Perpustakaan Nasional RI.

Talk Show merupakan bagian dari kegiatan Peluncuran Buku Mastini Hardjoprakoso : Memorial Peletak Fondasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Menghadirkan narasumber: Supriyanto, sebagai penulis buku, Blasius Sudarsono sebagai pakar dan pemerhati di bidang kepustakawan sekaligus rekan sejawat Ibu Mastini Hardjoprakoso, dan Harkrisyati Kamil, pemerhati bidang kepustakawanan. Hadir dalam rangkaian kegiatan diantaranya Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, Sestama Perpusnas, Ofy Sofiana, Ketua Umum PP-IPI, T. Syamsul Bahri dan seluruh jajarannya. Jajaran Pejabat Tinggi Pratama Perpusnas, Emyati, Ayu, Agus, Joko Santoso, Nurcahyo, Sri Marganingsih, serta Pustama yang hadir Upriyadi. 

sumber gambar Humas Perpusnas
sumber gambar Humas Perpusnas

Acara Talk Show 100 Tahun Mastini Harjoprakoso diselenggarakan di Ruang Teater Lantai 2 Perpusnas Merdeka Selatan Jakarta, dan juga disiarkan secara langsung dalam kanal Youtube Perpusnas. Rangkaian acara dimulai dari moderator menyampaikan salam dan perkenalan para narasumber, dilanjut pemaparan dari Supriyanto sebagai penulis buku dan ditanggapi oleh Blasius Sudarsono dan Harkrisyati Kamil. Sesi tanya jawab diantaranya diatnggapi oleh DR. Zulfikar Zen sebagai Ketua Dewan Pengawas IPI, T. Syamsul Bahri, dan Prof. Sulistyo Basuki, serta satu orang dari Pustakawan dari Sumatera Barat.

Buku Mastini Hardjoprakoso : Memorial Peletak Fondasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia disusun oleh Drs. Supriyanto, M.Si, Dra. Prita Wulandari, MIM.Lib.dan Rosy Ardriyani, S. Sos. Editor Substantif Blasius Sudarsono, M.LIS, Penyunting, Triani Rahmawati, SS., MP. Tim Kreatif, Endy Santoso, SS., M. Hum., M. Ansyari Tantawi Nasution, S. Hum., Ilustrasi, Putu Handira Prawijaya, Tim Sekretariat Edi Wiyono, Elsa Tuasamu, Yudho Widiatmono, Aria Yulita, Damaji Ratmono, Yetti Yuliastuti, Andhika W.U., Desain sampul: Helfi Tristeawan, Penerbit, Perpusnas Press 2023.

M. Ansyari Tantawi Nasution dalam catatannya menyampaikan bahwa Buku Mastini Hardjoprakoso : Memorial Peletak Fondasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia terdiri dari 10 Bab yang mengulas perjuangan Ibu Mastini. Dimulai dari pendahuluan dimana para penyusun menyampaikan sikap dan perspektif dalam membaca biografi ibu Mastini dengan meminjam falsafah Jawa yaitu Mendam Jero yang artinya kita membahas kebaikan dan hal-hal yang baik dari almarhumah untuk dijadikan pelajaran hidup kedepan. Bab kedua mengulas bagaimana masa kanak kanak hingga remaja Ibu mastini di Solo hingga beliau menjadi pegawai junior di Surakarta hingga ajaran Pangestu dari orang tua beliau. Bab ketiga membahas bagaimana ibu Mastini pindah penjadi pegawai junior di Jakarta hingga menjadi kepala museum pusat sekaligus sebagai Guru SLTA dan menjadi pimpinan bagian proyek persiapan pendirian Perpustakaan Nasional.

Bab empat membahas sepak terjang serta keuletan beliau dalam mempimpin Perpustakaan Nasional Depdikbud dimana di bagian ini dibahas bagaimana beliau menghadapi aral rintang menyatukan 3 posisi kantor perpustakaan nasional saat itu, kemudian dibahas pula inisiatif pendirian perpustakaan nasional di salemba hingga kegigihan beliau sebagai women of leader di sub bab Orang kuat, Unik dan langka. Bab ini juga membahas peran dan manuver Ibu Mastini dalam kegiatan-kegiatan kepustakawanan nasional dan Internasional. Bab kelima membahas kepemimpinan ibu Mastini hingga Ibu Mastini Lengser Kprabon di Perpustakaan Nasional RI hingga menjadi metafora sebagai Kanjeng Pustaka Kencana Pura.

sumber gambar Humas Perpusnas
sumber gambar Humas Perpusnas

Bab enam merupakan bab yang paling menarik karena para kolega dan anak buah bercerita mengenai interaksi mereka dengan Ibu Mastini selama dalam kepemimpinannya ada ulasan dari Drs. Dady P. Rachmananta, Drs. Sondang Pardede, Drs. Supriyanto, M.Si. Ali Musa, Asep Musli, SH., Drs. Dedi Junaedi, M.Si Blasius Sudarsono, Prof. Sulistyo-Basuki, Surat Pembaca Prof. Dr. Masri Singarimbun, Harkrisyati Kamil, dan Muh Yamin Sawahlunto beserta kolega lainnya.. Hingga pada bab -- bab akhir diceritakan mengenai penghargaan, kegiatan rutin saat purna bakti hingga Ibu Mastini tutup usia. Buku ini juga memuat karya ilmiah Ibu Mastini dan Karya yang berkaitan mengenai inisiatif pendirian Perpustakaan Nasional di Indonesia. Buku ini memberikan penjelasan detail beserta bukti-bukti otentik mengenai proses awal karir ibu Mastini sebagai guru sekolah rakyat hingga ulasan perpanjangan masa kerja dari Ibu Mastini memimpin Perpustakaan Nasional pada usia pensiun yang sangat dekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun