Hari  ketiga penyelenggaraan Konferensi ke-28 CDNLAO di Indonesia  dengan agenda wisata budaya dan sejarah ke beberapa tempat seperti ke Museum Bank Indonesia, Perpustakaan Umum Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Pasar Sarinah, dan Rumah Budaya Batik Keris, Taman Wisata Ancol. Para delegasi dan peserta berkesempatan untuk mengenal lebih jauh kebudayaan dan tempat-tempat wisata di Jakarta.
Wisata budaya ini sebagai marketing sektor publik dan promosi tentang budaya Indonesia sekaligus untuk promosi museum dan perpustakaan di Jakarta. Para peserta berangkat dari Hotel pullman Jakarta pukul 08.45 wib. Â
Pemandu wisata mbak Diana sebelum keberangkatan menyapa selamat datang ke para peserta dan menerangkan tentang Kota Jakarta dan tempat-tempat yang akan dikunjungi.Â
Kegiatan wisata budaya dipimpin langsung oleh Sekretaris Utama Perpusnas, Ibu Ofy Sofiana, sedang peserta yang ikut adalah para delegasi Konfernensi ke-28 CDNLAO 2022, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, tamu undangan CDNLAO, dan Tim paniti
Setibanya di Musium Bank Indonesia rombongan sebelum masuk para pengunjung diwajiban untuk menitipkan tas bawaannya, Peserta diajak menjelajahi isi musium BI oleh seorang pemandu. Jelajah musium di mulai penjelasan mengenai Museum BI, sejarah bank di Indonesia dari masa ke masa. Museum ini sangat menarik menampilkan artefak dan diorama yang disertai dengan narasi.Â
Musem Bank Indonesia diresmikan oleh Presiden RI DR. Â Soesilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 21 Juli 2009. Lokasi Museum Bank Indonesia berada di Kawasan kota tua sebagai salah bangunan cagar budaya di Jakarta.
Wisata berikutnya adalah wisata literasi ke Perpustakaan  Umum Jakarta yang berlokasi di Taman Ismail Marjuki. Romobongan diterima oleh Tim dari Dinas Perpustakaan Provinsi DKI dengan ucapan selamat datang, paparan tentang Perpustakaan Umum DKI, berkeliling area perpustakaan dan di akhir foto Bersama di depan patung Ismail Marzuki .Â
Perpustakaan Umum Jakarta ini terlihat sangat bagus dan bersih dengan deretan buku yang bisa memanjakan orang yang senang membaca dan menulis. Terlihat sangat jelas deretan koleksi bukunya yang diatur berdasarkan klasifikasi DDC.
