Mohon tunggu...
Maliva Farah
Maliva Farah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

kebijakan dalam mengatur inflasi di bidang ekonomi islam

19 Desember 2016   23:19 Diperbarui: 20 Desember 2016   11:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi islam merupakan ikhtiar pencarian system ekonomi yang lebih baik setelah ekonomi kapitalis gagal total. Bisa dibayangkan betapa tidak adilnya, betapa pincangnya akibat system kapitalis yang berlaku sekarang ini, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Selain itu, dalam pelaksanaanya, ekonomi kapitalis ini banyak menimbulkan permasalahan. Pertama, ketidakadilan dalam berbagai macam kegiatan yang tercermin dalam ketidak merataan pembagian pendapatan masyarakat. Kedua, ketidakstabilan dari system ekonomi yang ada saat ini menimbulkan berbagai gejolak dalam kegiatannya.
Dalam islam tidak dikenal dengan inflasi, karena mata uang yang dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan dibenarkan oleh islam. Adhiwarman Karim mengatakan bahwa, Syekh An-Nabhani (2001:147) memberikan beberapa alasan mengapa mata uang yang sesuai itu adalah dengan menggunakan emas. Ketika islam melarang praktek penimbunan harta, islam hanya mengkhususkan larangan tersebut untuk emas dan perak, padahal harta itu mencakup semua barang yang bisa dijadikan sebagai kekayaan.
Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan tidak berubah-ubah, ketika islam mewajibkan diat, maka yang dijadikan sebagai ukurannya adalah bentuk emas.
Rasulullah telah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang dan beliau menjadikan hanya emas dan perak sebagai standr uang.
Ketika Allah SWT mewajibkan zakat uang, Allah telah mewajibkan zakat tersebut dengan nasib emas dan perak.
Hukum-hukum tentang pertukaran mata uang yang terjadi dalam transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak, begitu pun dengan transaksi lainnya hanya dinyatakan dengan emas dan perak.

Dalam pemikiran islam menurut An-Nabahan (2000:59), pemerintah merupakan lembaga formal yang mewujudkan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua rakyatnya. Tujuan dari kebijakan fiskal dalam islam adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan pendapatan, ditambah dengan tujuan lain yang terkandung dalam aturan islam yaitu islam menetapkan pada tempat yang tinggi akan terwujudnya persamaan dan demokrasi sesuai dengan QS.59:7, ekonomi islam akan dikelola untuk membantu dan mendukung ekonomi masyarakat yang terbelakang dan untuk memajukan serta menyebarkan ajaran islam seluas mungkin.
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus stabilitas, islam tidak menggunakan instrumen bunga atau ekspansi moneter melalui pencetakan uang baru atau defisit anggaran. Yang dilakukan adalah mempercepat perputaran uang dan pembangunan infrastruktur sector riil. Islam memiliki pandangan khas mengenai system moneter atau keuangan. Yang paling penting dalam setiap keuangan adalah penentuan satuan dasar keuangan dimana kepada satuan itu dinisbahkan seluruh nilai-nilai berbagai mata uang lain.
Sejak nilai tukar rupiah terus merosot, BANK Indonesia (BI) menerapkan Kebijakan suku bunga tinggi. Kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya mengutak-atik suku bunga. Dari keadaan yang terjadi saat ini jelas bahwa bunga memang selalu memberikan tekanan kepada kegiatan ekonomi. Maka dengan sendirinya jelas pula bahwa system perbankan dengan Bunga sangat berpengaruh terhadap bergairah atau tidaknya serta sehat tidaknya kegiatan ekonomi masyarakat. Dan secara makro, sebuah tatanan ekonomi masyarakat yang ditopang dengan system ribawi tidak akan perna betul-betul sehat.
Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga umum secara terus menerus dari suatu perekonomian. Sedangkan menurut Rahrdja dan Manurung (2004: 155) mengatakan bahwa, inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Sedangkan menurut Sukirno (2004: 333), inflasi yaitu, kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan dengan penawaran barang di pasar.
Kebanyakan ekonomi berpendapat bahwa perekonomian akan berjalan efisien apabila inflasi rendah. Penyebab inflasi di Indonesia ada dua macam yaitu, inflasi yang diimpor dan defisit dalam anggaran pemerintah belanja Negara (APBN).
Menurut ilmu ekonomi modern, terdapat dua jenis inflasi yang berbeda satu sama lain, yaitu inflasi karena dorongan biaya (cost-push inflation) dan inflasi karena meningkatnya permintaan (demand-pull inflation).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun