Unisa Yogyakarta dalam Menghadapi Covid-19

UNISA YOGYAKARTA DALAM MENGAHADAPI COVID-19

Sejak dunia dihebohkan dengan munculnya virus jenis baru, yaitu sebuah virus yang dikenal dengan sebutan virus corona. Corona viruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). 

Penyakit yang disebabkan oleh virus corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis virus  yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia sebelumnya.

Gejala umum infeksi Covid-19 ditandai dengan gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dan masa inkubasi terpajang adalah 14 hari. 

Pada kasus Covid-19 yang berat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal hingga menyebabkan kematian. Covid-19 bisa menular melalui percikan pernapasan dan kontak adalah rute utamanya, dimana ditularkan melalui percikan-percikan saat batuk,bersin atau bicara dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup percikan-percikan tersebut.

Sudah dua tahun pandemi covid-19 melanda Indonesia terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 maret 2020. Hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Dalam hal ini, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta atau yang biasa disingkat Unisa Yogyakarta turut mengambil peran dalam menghadapi pandemi Covid-19 salah satunya dengan menyelenggarakan vaksinasi yang dibuka untuk masyarakat umum. 

Vaksinasi yang diselenggarakan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta tidak hanya sekali atau dua kali, namun berkali-kali dengan berbagai jenis vaksin. Selain itu, dosis yang diberikan untuk masyarakat yang mengikuti vaksin tersebut dari dosis satu hingga dosis tiga.

Tidak hanya itu, Unisa Yogyakarta juga sudah menerapkan protokol-protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan diberbagai sudut, menyedikan handsanitizer, cek suhu sebelum memasuki wilayah kampus, menjaga jarak, menggunakan masker serta face shield. 

Kampus Unisa Yogyakarta juga sudah menerapkan kuliah hybrid, dimana sebelum dilakukannya perkuliahan akan dilaksanakan Rapid Test guna mengetahui mahasiswa yang apabila terdapat tanda dan gejala Covid-19 tidak akan mengikuti perkuliahan sementara hingga dinyatakan negatif covid dibuktikan dengan surat hasil Rapid Test ataupun PCR.

Selain kampus, mahasiswa juga sangat berperan penting dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Upaya yang dilakukan mahasiswa sebagai Agent Of Change  adalah implementasi pada diri sendiri guna pencegahan Covid-19 dan mahasiswa juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat sekitarnya. Selain itu, mahasiswa juga harus mematuhi protokol yang telah ditetapkan oleh pihak kampus.