Mohon tunggu...
Malisa Oktarina
Malisa Oktarina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

a girl that fight to get her biggest ambition, now still studying at sriwijaya university with major is physics education, try to finish her process of graduation,,\r\nher hobbies is reading a novel, watching film with type is science fiction, comedy,and inspirative genre film, travelling, n also try to communication in english, although her grammar is bad.. ^o^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Siang itu

21 Oktober 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : http://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2012/11/misteri-jodoh-benarkah-cari-jodoh-itu-susah.jpg umurku bukanlah lagi umur muda, telah melewati masa ABG meskipun belum bisa dibilang juga dewasa. terkadang umur tak menjadi jaminan kau dewasa. banyak yang ku temui dengan umur yang sudah lebih matang namun tingkahnya dan pemikirannya childish. tak dipungkiri itu hanya pendapat pada pihakku sendiri bahkan mungkin ada beberapa orang yang juga akan sama pemikirannya dengan ku. kadang pernah berpikir bahwa umur ini masih bisa dibilang untuk mampu melanjutkan apa yang ingin dicapai. lalu, seseorang berkata , "cewek itu gak boleh terlalu sibuk, mbak. nanti susah lho jodohnya". aku seringkali tertawa menanggapi hal yang demikian. sekali,dua kali, tiga kali,bahkan sudah sering kali. terkadang bosan mendengarnya. "iya lho mbak, banyak lho yang sibuk dengan karir nya.bahkan punya kedudukan tinggi yang lambat menikah. trus, pas waktunya nikah. eh dapetnya malah duda" teman ku sebut saja Sri baru2 ini berkata demikian. sedih rasanya, terpikir juga tentang hal itu. kita semua punya kriteria idaman sendiri. pria juga demikian. aku pun berpikir, " kan jodoh ditangan Allah mbak,kalo belum jodoh masak nunggu aja gak ada kegiatan, kan mending ngelajutin karir atau study lebih bermanfaat" "tapi mbak, kalo terlalu tinggi cowok juga pasti akan minder, jadinya takut ngedeketin ceweknya" lanjutnya "iya lho mbak, aku pun sebagai cowok emang berpikir begitu" temanku sebut saja adi, saat itu berada disana yang sedari tadi mendengar percakapan kami, akhirnya angkat bicara. " kalo aku ni ya mbak, mas. gak berpikir gitu koq, asal dia bisa tulus dan bertanggung jawab serta bisa jadi imam yang baik itu udah cukup"  bantahku. " itu kan pemikiran cewek mbak, cowok gak mikir gitu. cowok itu gengsinya tinggi mbak, " lanjutnya lagi. "aku mbak, sebagai cowok gak mau milih cewek yang pendidikannya lebih tinggi dariku,karena aku ini kan imam mbak, kalo istriku lebih pintar dariku, nanti malah dia ngebantah " tutur adi lagi. " susah dong mbak, gimana kalo dia udah terlanjur berpendidikan tinggi, kasian donk. jujur, aku masih percaya bahwa laki - laki yang baik untuk perempuan yang baik dan sebaliknya. nah, kalo pengen dapet laki - laki yang baik otomatis, perempuannya juga harus baik dong mbak, memperbaiki dirinya, sikapnya, bahkan pendidikannya"  lanjutku kembali. " bener mbak, gak ada yang salah dengan pendidikan tinggi bagi seorang perempuan, tapi real nya sekarang gitu. kita gak bisa menutup mata" tambah mbak sri lagi. "yah, itu mah sama aja cewek gak boleh sekolah tinggi dong. jadi kalo mau dapet jodoh yang baik, gak usah sekolah tinggi - tinggi takutnya cowoknya minder, nanti malah gak dapet yang single " simpulku mbak sri dan mas adi hanya tertawa mendengar kesimpulanku. Seperti kataku tadi aku masih percaya bahwa perempuan yang baik itu disiapkan untuk lelaki yang baik. supaya dapat yang baik artinya kita harus usaha lebih baik lagi menjadi pribadi yang baik, pendidikan yang lebih baik dan sosial yang lebih baik.  meskipun begitu, aku tau manusia hanya mampu berusaha, hanya mampu berkeinginan dan meminta kepadaNya. karena Jodoh itu termasuk kedalam ketetapanNya. seperti kutipan dalam pak Mario, Jodoh itu adalah pilihan kita, namun Tuhan lah yang menyetujuinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun