Mohon tunggu...
Malisa Ladini
Malisa Ladini Mohon Tunggu... Developer Content di Media Kesehatan, Bisnis, Politik dan Hiburan -

Political Science. Bachelor: Semarang State University. Master: Diponegoro University.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HarukaEdu: Solusi Indonesia Berpendidikan Tanpa Batas dan Sarana Electronic Diplomacy

3 Juni 2016   22:46 Diperbarui: 19 Juni 2016   05:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.kompasiana.com/kompasiana/blog-competition-e-learning-solusi-pendidikan-indonesia-berkualitas-tanpa-batas_57285f8d2323bd0b0994c7d7

Ironi wajah pendidikan saat ini juga dihiasi dengan kualitas guru saat ini dan kesejahteraan guru honorer yang digadang-gadang sebagai pekerja yang hidupnya di bawah standar. Termaktub dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, setidaknya ada lima syarat yang harus dimiliki oleh guru dengan kualifikasi akademik, mempunyai kompetensi, mempunyai sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan mempunyai tujuan pendidikan nasional. Salah satu persyaratan spesifik yang tersurat dalam peraturan ini ialah adanya persyaratan pendidikan minimal empat tahun (D-IV atau S-1) untuk para guru. Tapi pada tahun 2012, Kemendikbud menyatakan bahwa kompetensi guru di Indonesia belum sesuai dengan yang diharapkan karena sebanyak 2,92 juta guru atau sekitar 49 persen guru belum berpendidikan S-1.

Demo guru honorer yang terus-menerus kita saksikan di media massa merupakan sebuah bukti kurangnya kesejahteraan guru honorer. Padahal kita tahu, guru sejatinya ialah pembentuk generasi hebat dari bangsa ini. Tapi kesejahteraan guru ternyata tidak dimiliki oleh guru honorer. Sehingga ada banyak kekhawatiran dalam masyarakat awam. Jika gurunya saja tidak sejahtera, lalu bagaiman mereka membentuk generasi-generasi yang sejahtera? Tentu ini menjadi Pekerjaan Rumah semua pihak yang mamangku kepentingan untuk memecahkan solusi ini.

E-learning Sebagai Penjamin Bangsa Indonesia Berpendidikan Tinggi Tanpa Batas dan Pemecah Solusi Electronic Diplomacy

https://harukaedu.com/
https://harukaedu.com/
E-learning merupakan sumbangsih bagi bangsa yang siap berkembang. Peningkatan pendidikan atau keterampilan hidup melalui edukasi online menjadi salah satu tumpuan tumbuhnya generasi penerus bangsa yang siap maju dan berkembang. Pembelajaran berbasis online merupakan sistem edukasi yang canggih yang dapat diakses oleh siapa pun dengan syarat memiliki sambungan internet. Bermodalkan dengan internet, setidaknya kita dapat memberikan kemajuan bangsa di tengah tantangan zaman di era global. Topik edukasi online yang kini mulai meranah di jajaran masyarakat ekonomi siap daya saing global menjadi sebuah petikan semangat untuk maju.

Dalam Buku karangan Suliha, Craven dan Hirnle mengatakan bahwa edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru. E-learning merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan dan kemajuan bangsa di tengah pangsa pasar yang serba internet. Masyarakat modern saat ini tidak dapat dipisahkan dari internet. Ibarat mata uang, internet dan masayarakat modern ialah satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

E-learning merupakan sumbangsih terbaik bagi bangsa dalam pembentukan karakter bangsa yang siap bersaing, intelektual, mandiri, dan canggih untuk menyongsong persaingan global. Kedua persaingan yang telah bersiap menghadap bangsa kita ialah Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam jangka waktu dekat dan Bonus Demografi dalam jangka waktu yang lebih jauh. Tantangan zaman ke depan yang sungguh mengerikan jika tidak kita pecahkan bersama, untuk itu edukasi online tampil sebagai fasilitas di dunia modern yang syarat akan nilai praktis. Edukasi online yang tampil di setiap lini masyarakat menjadi motor penggerak dalam mempenagruhi karakter bangsa.

E-learning ternyata berpengaruh juga pada diplomasi Indonesia dengan Negara lain karena membentuk citra Indonesia yang dapat menjangkau pendidikan bangsanya secara lebih merata. Diplomasi merupakan seni berunding atau seni bernegosiasi, yang pada ujungnya akan menghasilkan sebuah perjanjian internasional. Diplomasi bisa bersifat bilateral ataupun multilateral. Diplomasi bilateral adalah diplomasi yang dilakukan dengan negara tertentu saja/antara dua negara, sedangkan diplomasi multilateral adalah diplomasi yang dilakukan dengan banyak negara. Diplomasi mencakup berbagai kegiatan, seperti; menetapkan tujuan yang akan dicapai, mengerahkan semua sumber untuk mencapai tujuan, menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional, menentukan apakah tujuan nasional sejalan dengan kepentingan nasional negara lain, menggunakan sarana yang tersedia dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

Terciptanya diplomasi yang sukses dan berdampak baik bagi negeri kita Indonesia, tentunya kita perlu mengetahui bagaimana kondisi Indonesia yang perlu diajukan dalam kemajuannya melalui diplomasi. Diplomasi Indonesia bukan hanya soal mengenai kekurang yang berkaitan dengan tenaga kerja Indonesia yang saat dikirim ke sebuah negara ternyata mendapat perlakuan yang buruk dan tidak mendapatkan haknya dengan baik. Kondisi dalam negeri yang masih belum maju juga menjadi sebuah pemicu reputasi bangsa yang nantinya akan dipertanyakan ketika melakukan diplomasi dengan negara lain.

HarukaEdu dilengkapi dengan berbagai macam kegiatan pembelajaran online, yang saying untuk dilewatkan bagi peminat pendidikan berbasis online, sebagai berikut:

  1. Kelas Online

    HarukaEdu memberikan pelayanan berupa Teknologi atau metode pengajaran baru tersebut adalah sebagai berikut: cloud computing,learning analytics,game-based learning, personalized learning environments, open content, danmobile learning. Penjelasannya sebagai berikut; 1)Komputasi di Awan (Cloud Computing), Fasilitas dan infrastruktur teknologi informasi yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh beberapa pengguna. 2) Analisa Hasil Belajar (Learning Analytics), Penggunaan teknologi informasi untuk memonitor proses dan hasil belajar setiap individu. Peserta dapat mengulang bagian yang belum mereka mengerti hingga paham sepenuhnya. Pengajar dapat mengetahui keefektifan proses dan materi pengajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. 3) Pembelajaran Berbasis Permainan (Game-based Learning), Metode pengajaran yang menerapkan beragam bentuk "permainan" untuk meningkatkan interaksi, retensi, dan motivasi peserta untuk terus belajar dengan giat. Salah satu bentuknya adalah kompetisi untuk mendapatkan poin dari tugas dan kuis dan memberikan penghargaan untuk peserta dengan poin terbanyak. 4) Pembelajaran Personal (Personalized Learning Environments),Tidak semua peserta memiliki kemampuan daya tangkap yang sama. Dengan metode pembelajaran online, jadwal, proses dan kecepatan mengajar dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta.5) Konten Terbuka (Open Content), Materi belajar yang dapat digunakan bersama-sama dalam proses pembelajaran oleh beberapa pengajar. 6) Pembelajaran Mobile (Mobile Learning), Peserta dapat mengikuti kelas mereka di mana saja dan kapan saja, selama mereka memiliki koneksi Internet. Beberapa materi bahkan dapat diakses walaupun tidak ada koneksi internet.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun