( Sore kompasioner..setelah hampir 3 hari gak menulis seakan tangan ini sudah rindu ingin menuangkan segala nya....) Melati menagis tersedu di taksi menuju rumahnya. sopir taksi yang sedari tadi membawa melati melaju agak sedikit pelan karena merasa terganggu konsentrasinya mendengar dan melihat Melati yang menagis tersedu-sedu… Ingin rasanya bertanya atau sekedar menenangkan..(hal itu yang mungkin sekarang ada di benak sopir taksi tersebut…) tak ada yang salah dengan hal itu, karena sopir taksi juga manusia yang merasa sedih melihat orang lain menagis tentunya. Dengan perasaan deg-deg-an di beranikan lah oleh pak sopir bertanya kepada melati, ” Maaf non…bapak boleh tanya…? “ ” Ya pak..jawab Melati masih sedukan.. ” (karena melati mencoba sopan dengan menjawab tanya pak sopir yang memang terlihat baik dan rapi..) ” Non.. ini kenapa kok pulang-pulang dari kampus nangis..? ” ujar pak sopir Melati yang sedari tadi ngundah… seakan dapat temen untuk menenangkan fikiran dan sekedar meluapkan tangis untuk melupakan masalah. ” itu pak…pacar saya ternyata buaya darat…” seru Melati Lelaki buaya darat…. busyet aku tertipu lagi… oooo..mulutnya manis sekali… (seperti sebuah syair lagu yang dulu sempat hit) Semua nada itu seakan berkelana di benak Melati saat ini. Entah itu pengen memaki… Entah itu pengen memukul… Entah itu pengen membunuh sekalian… ” Ya si Non…saya juga udah menyangka pasti si Non ada masalah sama pacar…karena setiap penungpang yang naik taksi saya dan menangis masalahnya pasti seputar laki-laki bangingan la… Laki-laki bangsat la.. Laki-laki kurang ajar la…. Begitu selalu..setiap mereka bercerita pada saya untuk sekedar menenangkan diri menjelang sampai di tujuan Non..” Melati yang dari tapi mendengar pak Somad bicara seakan di sihir oleh kekuatan cinta seorang bapak yang diberikan oleh pak Somad………( oh iya nama sopir taksi itu pak Somad..Melati melihat dari papan identitas yang selalu ada di setiap taksi di Jakarta…..) ” Emang iya pak Somad..” ujar Melati (Pak Somad tersipu malu karena melati memanggi nya menggunakan namanya…dalam hati nya berkata anak ini kayaknya baik dan sopan…kasian kalo harus menjadi boneka atau mainan laki-laki hidung belang…) ” Iya Non..bahkan masalah lebih gawat dari non kayaknya…karena mereka wanita-wanita itu udah habis-habisan sampai harta benda dan mengorbankan keluarganya….. Jadi Non masih beruntung baru merasakan pahitnya sekarang sewaktu masih kuliah..bisa dijadikan bahan pelajaran dalam mengenal Cinta.” Sebenarnya Non…sekarangnya ini memang susah sekali mencari Cinta yang sesungguhnya ..walaupun pasti itu ada..sekarang malah banyak yang bilang “Cinta itu Buta..tapi bapak bingung…yang bener itu yang mana yachh? ” ujar pak Somad seakan memangcing diskusi dengan Melati. ” Maksud pak Somad….” sela Melati sedikit bingung.. ” Iya Non..sebenarnya CINTA ITU BUTA atau CINTA ITU YANG DI BUTAKAN…? ” jawab pak Somad. Melati semakin bingung..tapi semakin berfikir menelaah kata-kata pak Somad sehingga kesedihanya sedikit demi sedikit terlupakan.. ” Iya pak..kadang cinta itu buta… kalo udah cinta semua bisa di berikan bahkan harga diri sekalipun…” ucap Melati Apalagi kalo cowok itu gagah dan tampan Apalagi kalo cowok itu kaya dan punya perusahaan Apalagi kalo cowok itu romantis Asal jangan Makan Rokok Gratis…” seloroh Melati becanda. kami kaum wanita seakan di sihir..oleh panah asmaranya….” sela Melati lagi. ” Nah itu dia ..” ucap pak Somad….. Cinta itu sebenarnya gak Buta cuma Cinta itu yang sengaja di butakan oleh steriotep masyarakat yang memandang Cinta hanya dari bentuk fisik seperti ketampanan, harta benda dan perilaku yang tampak oleh mata yang selalu di jadikan oleh para lelaki sebagai senjata pamungkas merayu wanita. Masyarakat selalu memberi apresiasi lebih pada golongan laki-laki seperti ini misalnya artis atau selebrities kita yang sering bergonta ganti pacar atau bahkan sering kawin cerai atau bahkan sekarang hanya untuk berhubungan sampai titik yang diinginkan melakukan kawin siri yang tentunya sudah menyalahi makna dari kawin siri itu sendiri. ” Sebenarnya Non..banyak kok laki-laki di luar sana yang memiliki itu semua tapi yang tidak membuat wanita menangis tentunya…” (bukan bermaksud seperti sinetron atau film…yang akhirnya melati kecantol sama sopir taksinya…) tapi di sini pak Somad berumur lebih kurang 50 tahun dan juga mempunyai anak sebaya Melati. ” Bapak boleh tanya Non….” ucap pak Somad… ” Boleh pak ..” jawab Melati… ” Sekarang buat apa Non menagis seorang cowok…?..dimana cowok tersebut Non bilang seorang buaya darat…” ” Kesel dan sedih aja sich pak dan pengen labrak rasanya..” ” Udah Non labrak…..? “ ” Belum pak…” jawab Melati… ” Harusnya di labrak aja Non..buat apa di tangisi cowok kayak gitu..” ucap pak Somad. ” Bukan bermaksud menggurui ya Non…” ujar pak somad… Sudah pernahkan Non bersedih buat ibu Non… Sudah penah kah Non menangis buat ibu Non… Sudah pernahkan Non merintih dan memohon untuk ibu Non… Harusnya ibu lah yang harus mendapatkan semua itu Non..bukan laki-laki bajingan itu…amat sayang air mata Non keluar untuk seorang laki-laki yang hanya mencintai Non sesaat..tetapi pernahkan Non..menangis untuk ibu Non yang mencintai Non seumur hidup. seperti sebuah pepatah ” Kasih ibu sepanjang Jalan…..tapi kasih anak cuma sepanjang penggalan” kira-kira seperti itulah bunyi pepatahnya. Yang membesarkan Non dengan kasih sayang…..”Cinta ibu gak Buta Non dan Cinta ibu tidak juga di butakan oleh apa-pun” seperti dalil al-quran, Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14) Tak terasa…kendaraan terus melaju dan sudah mendekati pintu komplek perumahan dimana Melati tinggal bersama orang tuannya. Melati hanya bisa diam sesaat mendengar setiap perkataan pak Somad yang sangat menusuk relung hatinya…dan membuat dirinya ingin rasanya secepatnya sampai di rumah dan memeluk ibunya..yang selalu dengan senantiasa menyambutnya dengan Cinta… Melati seakan malu pada diri sendiri dan rasa malunya tak dapat di sembunyikan terhadap pak Somad. Lalu sampailah taksi itu di depan rumah melati… terlihat di sana berdisi seorang ibu yang sedang asyik merawat tanaman di depan rumah sore itu… Tanpa berfikir panjang setelah taksi berhenti, Melati langsung membuka pintu dan berlari sambil memeluk ibu nya dan menangis lepas di pelukan ibunya…. Pak Somad hanya tertengun melihat tingkah Melati..dan bersyukur dalam hati…ucapannya di dengar oleh sorang anak yang baik hati….yang sudah di sakiti oleh laki-laki hanya demi sebuah kepuasan. Lalu melati teringat pak somad yang sedari tadi masih menunggu di taksinya. Melati mendekat dan mengucapkan terima kasih sama pak Somad sambil memberikan biaya taksi yang harus di keluarkannya. ” ini pak uang taksinya…dan makasih sekali lagi yach pak..udah bikin Melati tenang dan mengerti tentang Cinta selama perjalanan tadi…” ujar Melati ” Ya..sama-sama Non… dan permisi…” ucap pak Somad. Lalu taksi pak Somad mulai berlalu dan semakin jauh.. (untuk ke sekian kalinya Melati kembali memeluk ibunya…) ( Penulis : Malinpono ) Tulisan aslinya kunjungin blog ku yachh : http://quenszmagazine.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H