Suasana tampak lengang…. yang tampak hanya sekelebat bayangan yang bergerak seperti sedang sibuk mempersiapkan sesuatunya… (bukan cerita horor…ya) Ya…disana ternyata lagi asik kerja pak Toro yang sedari tadi sibuk memberi no. bangku pada ruang-ruang kelas yang akan di gunakan sebagai ruang ujian nasional. Tiba-tiba terdengar suara dari pengeras suara di masjid sekolah yang berada di taman belakang sekolah… Santi yang sudah berada di pagar sekolah menegur pak Toro ” Pagi pak Toro..” ucap Santi ” Pagi…ehh buk guru Santi…” jawab pak Toro (Santi memang salah satu guru baru di sekolah tersebut..karena Santi baru menamatkan kuliah dan mendapatkan kesempatan mengajar) ” memangnya siswa-siswa pada kemana pak…? kok terlihat sepi sekali ” sambung Santi. ” itu.. buk guru..lagi pada di masjid sekolah ..kebetulan hari ini diadakan Doa Bersama… untuk menghadapi ujian nasional..” ” wah bagus itu …. ” jawab Santi Tiba-tiba terdengar isak tangis yang semakin keras di sela-sela …doa bersama yang dilakukan….memang fenomena ini sudah beberapa tahun belakang terjadi dan sering di siarkan di televisi. bahkan sampai ada yang pingsan segala di saat doa bersama tersebut berlangsung.. Memang dalam hal ini berdoa sangat baik di lakukan untuk memberi ketenangan jiwa saat melakukan ujian nantinya, tapi jika di barengi dengan tangisan sampai ada yang pingsan segala..bukannya malah membuat psikologis siswa semakin terpuruk…?? Justru dengan tangis yang dianggap oleh sebagian orang untuk melepaskan beban mental akan mengakibatkan beban moril yang baru bagi siswa lainnya, dimana mungkin sebelumnya mereka sudah siap secara ilmu dan mental, tapi jadi terganggu karena suasana mencekam dari isakan tangis teman-teman mereka. Apa sedemikian parah nya kah persiapan siswa sekarang, sehingga mereka tidak lagi percaya diri menghadapi ujian nasional tersebut…atau hanya sebuah bentuk luapan emosional ketakutan yang berlebihan yang di tunjukkan oleh sebagian siswa…?? Beda sekali dengan masa-masa Santi sekolah dulu…dimana Santi selalu di ajarkan untuk belajar lebih awal 1 bulan sampai 1 minggu sebelum ujian nasional berlangsung, sehingga waktu minggu tenang yang selalu di berikan sekolah-sekolah di manfaatkan untuk bersantai sehingga siswa-siswi tidak mengalami stress berat...pra ujian nasional. Malam sebelum ujian siswa hanya di harapkan untuk istirahat yang cukup sehingga fikiran akan tenang dalam menghadapi ujian di pagi harinya. Tidak ada istilah ” SKS = Sistem Kebut Semalam ” yang dulu sempat populer masa-masa Santi sekolah. Atau tidak ada lagi istilah guyonan ” bakar buku pelajaran dan minum airnya..niscaya semua ilmu yang ada bisa masuk ke kepala…” (Santi tersenyum dalam lamunannya) Santi terbangun dari lamunannya yang sedari tadi memikirkan kegiatan siswa di masjid sekolah. Tiba-tiba terdengar teriakan dari lorong sekolah….. ” Pak Toro….tolongin..ada siswi perempuan yang kerasukan…” ucap salah satu siswa. Apa yang di kwatir kan sama Santi kejadian..sudah…!!, tanpa berfikir panjang Santi juga berlari menuju masjid sekolah. Setelah semua keadaan dapat di atasi…dan siswi yang kesurupan sudah dapat di tenangkan dan disadarkan kembali, Santi mulai berdiskusi dengan siswa-siswi yang ada di masjid saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H