Mohon tunggu...
Malindo J
Malindo J Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka menulis hasil amatan rindu. Terutama rindu rakyat yang gagal dipahami orang-orang penting.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Budaya Weekend

21 Juni 2022   07:58 Diperbarui: 21 Juni 2022   08:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nona mekap tebal tambal pori-pori 

Bibir asal merah manis buah arbei 

Sandar kepala di bahu pacar jago rayu 

Takluk dipeluk manja lupa layu 

Lama duduk, berdiri lalu lari main kejaran 

Tubuh lembab dipanggang asmara 

Gosong gelombang penggempur harapan 

Jalan hidup terasa mulus-rata 

Pulang rumah pantang mandi 

Rok berpasir di tubuh masih gantung 

Parfum dan bau keringat bertarung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun