Mohon tunggu...
Malindo Andhi Saputra Marpaung
Malindo Andhi Saputra Marpaung Mohon Tunggu... konsultan -

Assistant Researcher @ Pusat Studi Infrastruktur (Infrastructure Study Center), Regional Development, Faculty of Geography, Gadjah Mada University. Concern in Political, Social, Economy and Development subject @MalindoAndhi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

The Cities That I Want

1 Agustus 2016   16:33 Diperbarui: 5 Agustus 2016   23:05 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BMX Park in Surabaya (dokpri)

Kota di dunia berkembang sangat cepat dan hampir tidak terprediksi lagi. Disaat kota-kota tua Eropa berhenti berkembang dan cenderung stagnant, ribuan kota lainnya di negara berkembang seperti China, India, dan Indonesia berkembang “heboh” dan cenderung tidak dapat dikendalikan arah perkembangannya. Hal ini menjadi suatu kebahagiaan dan kekahwatiran bagi sebagian orang.

Dampak positif memang dirasakan oleh perkembangan perkotaan yang masif, namun disamping itu terdapat efek negatif yang tidak dapat dihindari. Seperti siang yang selalu berdampingan dengan malam, begitu juga kota, dimana ada pertumbuhan disitu sekaligus ada kemiskinan. Oleh karena itu penting bagi saya secara pribadi bahwa sebuah kota harus memiliki visi dan misi untuk meminimalkan atau mungkin menghilangkan efek negatif perkembangan perkotaan. Kita juga perlu menimbang apakah perkembangan perkotaan saat ini lebih banyak membawa kebaikan atau sebaliknya bagi suatu kota.

Saya mulai dari impian atau idealisme mengenai sebuah kota. 

Mungkin saat ini kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada sebagian kota di dunia dan situasi kondisi seperti apa yang sedang terjadi, namun kita bisa berandai andai dan membayangkan bukan?. Saya mencoba menggambarkan imajinasi saya mengenai kota masa depan yang saya inginkan. Mungkin imajinasi saya terdengar sangat sederhana, dan teman-teman punya imanjinasi sendiri yang bisa jadi lebih baik. Saya terbuka untuk kita bisa bertukar pikiran mengenai hal ini. Silahkan teman-teman menulis kota seperti apa yang Saudara inginkan untuk Anda, anak Anda, orang tua anda dan cucu Anda kelak.

  

 

 

Saya mencoba untuk menjabarkannya menjadi beberapa point utama. Tidak jauh berbeda dengab konsep saat ini yaitu sustainable city dengan 3 kunci yaitu sosial ekonomi dan lingkungan. Namun saya mencoba membangunya menjadi sedikit lebih banyak yaitu sosial budaya, ekonomi, pemerintahan, lingkungan, permukiman, infrastruktur, tansportasi dan teknologi, sesuai dengan pembagian Tema dalam New Urban Agenda yang saat ini sedang dalam proses penyusunan dan negosiasi sebelum diputuskan dalam Habitat III, Oktober 2016 di Quito, Ekuador.

Pertama, kota yang saya inginkan dalam sudut pandang sosial. Kota ideal yang saya bayangkan adalah kota yang ramah penduduknya, saling bergotong royong, membantu, mengasihi dan menyapa. Kota dimana ketika setiap orang berpandangan mereka akan tersenyum dan menyapa, kota yang ketika tetangganya kemalangan maka mereka akan saling menguatkan, kota tanpa caci maki dijalan yang padat karena kemacetan, kota dimana setiap anak bisa bebas bermain bersama teman-temannya sepulang sekolah, kota dimana semua anak bergembira disekolahnya, kota dimana semua orang bekerja sesuai keinginan dan keahliannya, kota dimana kaum difabel diutamakan dan diberi kesempatan yang sama, kota dimana pemerintah dan rakyatnya bekerja sama, kota dimana komunitas berkumpul tanpa ancaman dan kota yang taat pada aturan. Kota dimana semua pandangan terhadap pekerjaan sama tidak ada yang lebih hebat dari yang lain-menghormati dan kota dimana setiap orang berbicara secara adil dan jujur. Maybe it is all just a bullshit dream, tapi itulah kota yang saya inginkan.

Kedua, kota yang saya inginkan secara ekonomi, yaitu kota dimana setiap orang hidup dengan layak, makan dan minuman tercukupi, kota dimana setiap orang dapat bekerja dan berkreatifitas mencari nilai ekonominya masing-masing. Kota yang menjunjung tinggi pekerjaan setiap orang. Kota dimana setiap orang bisa berlibur tanpa terkendala biaya. Kota dimana setiap orang dapat membeli susu dan daging untuk anak-anaknya. Kota dimana semua orang membayar kewajibannya kepada pemerintah, tanpa menyembunyikan pajaknya. Kota dimana tidak ada gelandangan dan pengemis yang meminta-minta untuk sekadar makan. Kota yang semua rakyatnya mampu bersekolah tanpa terkendala keadaan ekonomi. Kota dimana semua orang dapat membaca buku kesukaannya, anak-anak dapat mewarnai gambar imajinasinya tanpa harus mengabaikan makan siangnya. Kota seperti itulah yang saya inginkan.

Stop!!!

Cukup bermimpi pada dua hal ini saja kali ini. Biarkan saya terbangun dulu untuk kemudia mencari cara apa yang sebenarnya harus saya lakukan untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Cita-cita yang besar harus dimulai dari diri sendiri “Katanya”. Sembari saudara memberikan komentar terhadap dua poin diatas, saya akan mencari strategi untuk mewujudkannya dalam kehidupan pribadi saya sendiri. Segera saya akan melanjutkan tulisan ini. Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun