Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Minggu Pagi di Sebuah Tik-Tok

23 Juni 2024   07:29 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:36 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tajam mata kolibri ingin membidik takdir
Helai rumput menjentikkan balon-balon embun
Mekar bunga pukul jendela
Meleleh violet di kulit batu

Dan bayu pun terus berhembus
Gesekan demi gesekan ilalang
Ayunan demi ayunan daun
Nyaris selembut kenangan menghalau dendam

Tangkai basah belajar  menggigil
Ranting kering  menanti patah
Sunyi yang suntuk belum mau retak

Nun di tepian matahari merangkak
Udara  berkelok
Jam membengkak
Gadis lugu menari geli goyang tik-tok

Mekko 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun