Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tertikam

21 Juni 2024   05:15 Diperbarui: 21 Juni 2024   05:21 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah kita catat rahasia langit jingga sore itu

Sepotong bibir senja mengucup ilalang

Cepat sekali tanganmu lingkari pinggang

Malu aku diintai violet ungu celah batu

Nun di seberang sana kapal para pelancong

Di atasnya burung camar terbang sekawanan

Pecahan-pecahan ombak menghempas karang

Kita simak buih mengurung pasir di tepian

Ibu-ibu berjalan kaki menjunjung kaleng

Anak-anak masih telanjang berlarian

Kau ingin ditemani hingga malam nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun