Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Salam Terakhir buat Kartini Muda

17 April 2023   21:35 Diperbarui: 17 April 2023   21:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun pagi selimuti 21 April yang luhur
Seorang ibu menyanyi kecil di kasur
Lagunya Kartini, jiwa bunga pantang gugur
Bayi yang dininabobokan pun tertidur
Kartini muda yang lahir di bulan kembar

Usai menyanyi, ibu itu keluar kamar
Berjalan lunglai pikul sakit menuju dapur
Hari ini harus hadapi api lagi
Menatap tungku dengan mata berkaca kabur
Nasib yang sudah jadi arang di pantat panci

Sobek tangannya memutar kayu bakar
Menggoreng pisang menanak bubur
Menjerang mimpi yang tak kunjung matang
Belum ada robot pintar mampu menolong
Ini kuasa adat moyang dalam tempurung

Ibu itu pun masuk kamar sebelum ke sumur
Naik kasur peluk bayi beri salam terakhir
"Selamat pagi, Kartini muda yang tersayang
Ibu pergi, mungkin ditunggu maut di sumur
Kau teruslah berkicau sepanjang terang
Kita bukan tikus dalam tempurung!"

Mekko 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun