Mohon tunggu...
Muhammad Malindo
Muhammad Malindo Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Kata

Suka kopi, kata, musik, rindu, dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Senin

2 April 2023   21:10 Diperbarui: 2 April 2023   21:44 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Senin tiga jam lagi berakhir
Mantan pacar paling lugu menunggu
mungkin tak lebih lama dari hujan
yang bertandang di warung kopi itu.
Duduk manis di kursi kayu, ayu sekali
Berbiji-biji mata tertuju padanya, hanya
padanya. Parasnya yang kurang sedikit
mirip wajah asli negara dalam lukisan
pena para sastrawan kian ditatap kian
manis dan berbahaya.

Datang sebelum aroma kopi kembali
masuk ke lubuk sepi. Pulang setelah petir
tiba merenggut segala jenis  lamunan
malam para pecinta gagal move-on

Ketika lipstik sisa bekas di bibir cangkir,
rindu hilang candu dua belas persen
dan tidur sudah jadi lupa yang pura-pura
Apa boleh buat? Hakikat kerja
orang dipekerjakan memang lebih berat
dari sekedar cinta yang hilang nikmat

Mekko 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun