Mohon tunggu...
Malikhatun Nimah
Malikhatun Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa unesa yang memiliki hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Asesmen dalam Upaya Kurangi Kasus Salah Jurusan

14 Juni 2023   22:55 Diperbarui: 14 Juni 2023   23:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemilihan jurusan yang tepat merupakan langkah penting dalam perjalanan pendidikan seseorang. Namun, tidak jarang terjadi kasus di mana siswa memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat, kemampuan, atau tujuan mereka. Kasus seperti ini seringkali berakibat pada keputusasaan, kegagalan akademik, dan pemborosan waktu serta sumber daya.Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk melibatkan asesmen dalam proses pemilihan jurusan. Asesmen adalah proses sistematis yang dilakukan untuk mengidentifikasi minat, kemampuan, dan potensi individu dalam konteks pendidikan dan karier. Dalam konteks pemilihan jurusan, asesmen memiliki pengaruh yang signifikan dalam upaya mengurangi kasus salah jurusan.Melalui asesmen yang komprehensif, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang minat mereka, kekuatan dan kelemahan mereka, serta kesesuaian mereka dengan berbagai bidang studi. Dengan demikian, asesmen membantu siswa dalam membuat keputusan yang lebih informasi dan cerdas tentang pemilihan jurusan.Salah satu pengaruh utama asesmen adalah kemampuannya untuk membantu siswa memilih jurusan yang sesuai dengan minat mereka. Dengan memahami minat mereka secara mendalam, siswa dapat memilih jurusan yang sejalan dengan passion mereka, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

Asesmen juga membantu siswa mengidentifikasi kemampuan dan potensi mereka dalam berbagai bidang studi. Dengan mengetahui kekuatan dan potensi mereka, siswa dapat memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka, meningkatkan peluang keberhasilan akademik dan profesional mereka di masa depan.Selain itu, asesmen juga membantu mengurangi risiko perubahan jurusan di tengah jalan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan kesesuaian mereka dengan jurusan tertentu, siswa dapat menghindari masuk ke jurusan yang salah dan mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya yang terkait dengan perubahan jurusan.Dengan memanfaatkan asesmen yang efektif, siswa dapat mengurangi tingkat kebingungan, stres, dan keputusasaan yang seringkali terkait dengan pemilihan jurusan yang salah. Mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan memilih jurusan yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan tujuan mereka, sehingga membangun pondasi yang kuat untuk keberhasilan akademik dan profesional di masa depan.Namun, penting untuk diingat bahwa asesmen bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan jurusan. Informasi tambahan, seperti riset tentang jurusan yang diminati, berbicara dengan profesional dalam bidang tersebut, dan refleksi yang mendalam tentang minat dan tujuan individu juga perlu diperhatikan. Dengan pendekatan yang holistik, siswa dapat membuat keputusan yang terinformasi dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka.

Nah, sebelum memasuki pembahasan pengaruh assesmen dalam kasus salah jurusan  sebenarnya fenomena salah jurusan ini salah siapa sih? Sebenarnya, pertanyaan ini merupakan pertanya yang perlu kita renungi Bersama. Kenapa demikian, kita tidak bisa lantas menyalahkan siswa atau orang tuanya atau teman-temannya atau tetangganya. Jadi, mari kita mulai memikirkan jawabannya dengan menelisik perjalanan kehidupan manusia --sebelum harus menentukan pilihan kuliah, khususnya di Indonesia. Mari kita dengarkan curhatan dari salah satu siswa dari alumni SMA yang ada di Tuban:

Awal mula pahitnya pengalaman yang aku rasakan dari lulus SMP,  Aku dlu menempuh Pendidikan menengah pertama di salah satu Kota yang terdapat di Tuban. Nah setelah lulus SMP aku dipaksakan oleh orang tua ku buat lanjutin studi ku dikota kakek nenekku. Dari situ aku merasa keberatan tapi ya gimana aku harus nurut sama kedua orang tua ku. Dengan berjalannya waktu aku menjalani sekolah menengah atas ku dengan terpaksa, namun di suatu hari aku sudah mengiklhaskan ini semua. Dan 3 tahun sudah berjalan Ketika aku duduk di bangku kelas 3 SMA, dimana detik-detik pemilihan jurusan untuk melanjutkan kuliah. Aku pun berkeinginan melanjutkan dijurusan Teknik. Namun kedua orang tua ku ingin aku mendaftar di seuatu kedinasan atau kepolisian. Ketika aku mencoba untuk mendaftarkandiri ke kepolisian dan kedinasan aku juga mendaftarkan diri mengikuti tes SBMPTN atau UTBK. Waktu demi waktu,tes demi tes aku gugur di tes kepolisian dan kedinasan. Harapan untuk masuk di SBMPTN atau UTBK sangat besar. Namun, aku masih ditolak dites tersebut. Ketika aku mencoba mandiri jurusan Teknik pun aku tetap tertolak. Nah dari situ aku mikir mungkin aku nggak cocok ya di Teknik, pada akhirnya aku mendaftar diri ke salah satu universitas di madura dan keterima dijurusan yang bener -- bener nggak cocok buat aku yaitu jurusan hukum. Semester 1-2 sudah aku lewati dengan keterpaksaan. Aku merasa bener-bener salah jurusan. Nah dari sini aku ingin mencoba lagi untuk mengikutites di tahun 2023.

Dari curhatan teman saya diatas bisa sedikit memberikan titik terang mengenai siapa yang pantas kita salahkan dari tingginya angka siswa yang salah jurusan ini Kurangnya kita mengenali diri kita sendiri. Kita tak pernah punya waktu untuk berpetualang mengenali diri sendiri dari banyaknya tuntutan hidup template yang dilalui semua orang. Kita juga jarang diberikan ruang untuk menerima apa yang terjadi dengan apa adanya tanpa interupsi, seperti rasa lelah, kesulitan, kehilangan motivasi, dan lain sebagainya yang biasanya dialamatkan sebagai indikasi bagi mahasiswa yang salah jurusan. Sehingga jika kita merasakan salah satu dari indikasinya, maka kita akan merasa dan percaya bahwa kita salah jurusan. Nah maka dari itu kita perlu melakukan asessmen untuk mengurangi kasus salah jurusan ini.

Ada beberpa pengaruh positif dalam upaya mengurangi kasus salah jurusan,yaitu :

  • Pemilihan jurusan yang tepat: Dengan menggunakan asesmen yang komprehensif, siswa dapat memahami minat, bakat, dan kemampuan mereka dengan lebih baik. Ini membantu mereka membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, mengurangi risiko masuk ke jurusan yang salah.
  • Kesadaran diri yang lebih baik: Asesmen yang baik dapat membantu siswa mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Dengan demikian, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan tahu di mana mereka memiliki kemampuan dan minat yang kuat. Ini dapat membantu mereka menghindari memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
  • Peningkatan pemahaman tentang tuntutan jurusan: Melalui asesmen yang baik, siswa dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang tuntutan jurusan yang mereka pertimbangkan. Mereka dapat memahami jenis pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan dalam jurusan tertentu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tuntutan jurusan, siswa dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan lebih cerdas.
  • Meningkatkan keberhasilan akademik: Dengan memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, siswa memiliki peluang yang lebih baik untuk berhasil secara akademik. Ketika siswa berada di jurusan yang sesuai, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang dalam bidang yang mereka sukai. Ini dapat mengurangi tingkat keputusasaan dan penyesalan siswa yang seringkali menyebabkan kegagalan akademik.
  • Mengurangi biaya dan waktu yang terbuang: Salah jurusan dapat berdampak negatif pada siswa, baik dari segi waktu maupun biaya. Dengan menggunakan asesmen yang baik, siswa dapat menghindari situasi ini dengan memilih jurusan yang sesuai sejak awal. Ini dapat mengurangi kemungkinan perubahan jurusan yang berulang-ulang atau bahkan menggagalkan kuliah, menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan perubahan jurusan.

Meskipun asesmen dapat membantu mengurangi kasus salah jurusan, penting untuk diingat bahwa tidak ada sistem asesmen yang sempurna. Keputusan pemilihan jurusan juga harus didukung oleh informasi tambahan, seperti penelitian mengenai jurusan yang diminati, berbicara dengan profesional dalam bidang tersebut, dan refleksi yang mendalam tentang minat dan tujuan individu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun